4 Korban Meninggal Tol Malang Dibawa Pulang Keluarga

Malang, IDN Times - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menerima sebanyak 12 orang korban kecelakaan maut bus pariwisata dengan truk pengangkut pakan ternak di Km 77+200, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada Senin (23/12/2024). Dari 12 orang korban, 3 di antaranya datang sudah salam kondisi meninggal dunia.
1. RSSA melaporkan jika ada 1 korban yang meninggal saat dalam perawatan

Direktur RSSA, dr Mochammad Bachtiar Budianto menyampaikan bahwa pada Senin sore mereka menerima sebanyak 3 orang jenazah dalam kecelakaan Tol Pandaan-Malang. Mereka juga menerima 9 orang yang memerlukan perawatan intensif.
"Kemarin secara umum ada 3 pasien meninggal dunia dikirim ke RSSA, menyusul 9 korban dikirim kemudian ada 1 yang meninggal dunia. Sementara pasien lain yang perlu rawat intensif di ICU dan ruang lain," terangnya saat konferensi pada Selasa (24/12/2024).
Bachtiar mengatakan jika korban yang meninggal dunia dikarenakan luka di kepala yang parah. Diketahui jika keempat korban meninggal dunia adalah sopir bus, kernet, dan 2 pendamping siswa.
2. Keempat korban meninggal telah dibawa pulang oleh keluarga

Di tempat yang sama, Wadir Pelayanan Medik dan Keperawtaan RSSA Kota Malang, dr Syaifullah Asmiragani menyampaikan jika keempat korban meninggal telah dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing. Keempat korban masing-masing dibawa pulang ke Jombang, Magetan, Indramayu, dan Brebes.
"Saat ini tersisa 8 pasien, semua korban sudah teridentifikasi sampai pagi ini. Pembiayaan kemarin koordinasi dengan Jasa Raharja dan ditanggung mereka bersama BPJS. Jadi beberapa pasien langsung dapat tindakan pembedahan," jelasnya.
2. Dokter menyampaikan ada 5 pasien yang harus menjalani pembedahan

Syaifullah menyampaikan jika dari 8 pasien yang mereka rawat, 5 diantaranya harus menjalani bedah ortho. Pasalnya mereka mengalami patah diantaranya pada tulang paha, tulang kaki, hingga patah tengkorak di wajah.
"Pasien akan dikerjakan walaupun hari libur karena urgent. Proses pelaksanaan di RS mengutamakan mana yang prioritas dan kita tangani meskipun tanpa keluarga yang mendampingi," jelasnya.
Ia juga menyampaikan jika di ICU ada 2 orang korban, 1 orang atas nama Uztandz A masih kritis karena pendarahan di otak, patah tulang paha, ditambah cairan di sekitar jantung. Kemudian 1 orang lagi adalah siswa berinisial K (13), tapi kini kondisinya sudah mulai membaik. "Sampai saat ini belum ada kendala, tapi yang kendala itu justru di kondisi kritis pasien. Kami harapkan persetujuan keluarga untuk memudahkan kami memutuskan tindakan selanjutnya," pungkasnya.