Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Tahun Diancam dan Diperkosa, Gadis Banyuwangi Bangkit Melawan

IDN Times/Sukma Shakti

Banyuwangi, IDN Times - Belum lama terungkap kasus penjual mainan keliling cabuli 21 siswi SD, kasus kekerasan seksual kembali terjadi lagi di Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang ayah tiri dilaporkan polisi karena memerkosa anaknya.

1. Diperkosa sejak kelas 2 SMP

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan laporan polisi, pelaku berinisial KM (46) yang merupakan warga Kecamatan Cluring. Dia merupakan ayah sambung dari gadis sekaligus korban, UT (15). Polisi telah menetapkan KM sebagai tersangka dan kini harus mendekam di penjara.

"Pelaku sudah ditangkap kita amankan dan menjalani proses hukum lebih lanjut," kata Kapolsek Cluring AKP Eko Darmawan, Minggu (19/2/2023).

Darmawan menyebut, perkosaan ini sudah terjadi berulang-ulang kepada korban. Kelakuan bejat ayah tiri ini sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu hingga Februari 2023 ini. Pertama kali, korban dipaksa saat masih duduk di bangku SMP.

"Sudah berulang kali, hingga kini korban sudah duduk di bangku kelas 1 SMA," jelas Darmawan.

2. Korban terus-terusan diancam

Ilustrasi Mengancam (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Darmawan, perkosaan ini terjadi sejak korban tinggal serumah bersamanya. Perkosaan dilakukan ketika ibu kandung korban sedang keluar rumah, atau saat rumah dalam kondisi sepi. Korban dipaksa dan diancam. 

Merasa ketakutan, korban hanya bisa diam tak berdaya. Bahkan korban terus diancam apabila bercerita soal kelakuan bejat ayah tirinya tersebut. Lagi-lagi korban merasa tertekan dan hanya bisa membisu. 

"Kasus ini berlanjut hingga tahun 2023. Korban terakhir kali disetubuhi oleh tersangka pada 16 Februari kemarin," ungkap Darmawan.

3. Mulai bangkit, korban akhirnya berani melawan

ilustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Rudapaksa yang dilakukan berulangkali ini lambat laun menjadikan mental korban jatuh. Korban mengalami tekanan psikologis yang berat. Korban bahkan cenderung menjadi pendiam dan minder saat berhadapan dengan orang lain. Korban bahkan mengalami trauma mendalam, sampai ketakutan ketika melihat laki-laki dewasa. 

Hingga puncaknya pada 17 Februari, korban memberanikan diri untuk melawan. Dia akhirnya menceritakan kekerasan seksual yang menimpa dirinya kepada ibunya. Hingga akhirnya orangtua kandung korban berani melaporkan perkosaan tersebut ke polisi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us