20 Orang Diperiksa dalam Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Malang

Malang, IDN Times - Polisi masih memburu tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang bernama Krisnael Murri (23) asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (25/06/2023) dini hari Puluhan saksi telah dipanggil ke Satreskrim Polres Malang untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Kejadian ini sempat menimbulkan kerusuhan di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) atau tepatnya di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Karena rekan-rekan korban melaju sweeping untuk mencari pelaku. Aksi sweeping kemudian melebar hingga ke wilayah Kota Malang.
1. Sebanyak 20 orang lebih telah dimintai keterangan sebagai saksi di Satreskrim Polres Malang

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengungkapkan jika mereka diperiksa di Satreskrim Polres Malang sebagai saksi. Mereka diminta keterangan demi memperjelas apa yang menjadi penyebab Krisnael Murri sampai dikeroyok hingga tewas.
"Sudah ada kebih dari 20 orang ya g diperiksa sebagai saksi. Diantaranya panitia acara pesta kelulusan anak NTT, kemudian pegawai dan pemilik kafe, dan dari teman-teman korban," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (27/06/2023).
Sementara pihak kampus Unitri Malang nantinya juga akan dimintai keterangan. Pasalnya sebagian besar peserta adalah mahasiswa dari Unitri Malang. Polisi ingin memperjelas apakah pihak kampus terlibat dalam acara tersebut.
"Kita periksa apakah ada keterlibatan kampus dalam acara tersebut. Yang jelas informasi sementara pihak kampus tidak terlibat, karena itu acara eksternal dari kelompok mahasiswa asal NTT sendiri," ujarnya.
2. Polres Malang pastikan pelaku pembunuhan ada lebih dari 1 orang

Taufik dalam kesempatan tersebut memastikan jika jumlah pelaku pembunuhan Krisnael Murri ada lebih dari 1 orang. Hal ini dibuktikan dengan bukti-bukti CCTV di sekitar TKP dan keterangan dari seluruh saksi yang sudah dimintai keterangan.
"Indikasinya pelaku lebih dari satu, karena korban meninggal dikeroyok. Sementara kronologi masih sama, nanti motof dan lain-lain bisa berubah jika para tersangka sudah tertangkap. Kita masih menunggu keterangan dari para tersangka," jelasnya.
Seluruh tersangka kini masih dalam pengejaran Satreskrim Polres Malang. Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputra sendiri yang memimpin tim pengejaran tersebut.
3. Sebanyak 2 regu brimob disiagakan guna menangkal seandainya terjadi kerusuhan kembali

Demi mencegah adanya kerusuhan susulan dari mahasiswa NTT yang sebelumnya sempat terjadi. Sebanyak 2 regu Brimob dari Polda Jawa Timur disiagakan di Polsek Dau dan Polsek Karangploso.
Selain itu, lokasi TKP pembunuh juga masih dipasang garis polisi. Ini dilakukan agar tidak ada masyarakat yang mendekati TKP sehingga menggangu jalannya penyelidikan.
"Di lokasi kejadian masih kita pasang garis polisi. Karena dari masyarakat sekitar masih ada yang ingin melihat lokasi kejadian," pungkasnya.