Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

150 Orang Ditangkap Usai Melakukan Sweeping di Kota Malang

Kondisi Kelurahan Tlogomas saat terjadi sweeping. (IDN Times/Istimewa)

Malang, IDN Times - Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto menjelaskan sebanyak 150 orang mahasiswa dari Indonesia Timur diamankan. Sebagian besar dari mereka diamankan setelah melakukan sweeping di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Mereka diamankan menggunakan dump truk.

"Kita lokalisir semua (mahasiswa yang melakukan sweeping), totalnya ada kurang lebih 150 orang. Kita bawa ke rumah duka, katanya mereka mereka mau lihat temannya (korban)," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (26/06/2023).

Sekadar diketaui, usai terbunuhnya mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang bernama Krisnael Murri (23) asal Sumba Barat Daya, kondisi Kota Malang menjadi mencekam. Banyak orang tak dikenal melakukan sweeping di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Diketahui gesekan terjadi antar mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur (NTT) usai terbunuhnya Krisnael Murri.

Hal ini membuat beberapa wilayah seperti Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang memanas. Selain itu terlihat juga beberapa ornag bersenjata tajam di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) pembunuhan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tepatnya di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

1. Sebanyak 150 orang mahasiswa dari Indonesia Timur diamankan oleh Polresta Malang Kota

Sekelompok orang bersenjata di Malang telah diamankan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Selanjutnya pihak Polresta Malang Kota meningkatkan pengamanan di beberapa titik di Kota Malang. Terutama wilayah Kelurahan Tlogomas yang sebelumnya jadi titik konsentrasi massa mahasiswa dari Indonesia Timur.

"Pertama kami tingkatkan patroli untuk meningkatkan keamanan di beberapa tempat seperi kampus, asrama, indekos, dan objek vital lainnya. Personel juga gabungan dari Kodim, Satpol PP (Pamong Praja)," bebernya.

2. Kapolresta Malang Kota sebut jika gesekan terjadi pada mahasiswa asal NTT

Kondisi Kelurahan Tlogomas saat terjadi sweeping. (IDN Times/Istimewa)

Buher menjelaskan setelah pembunuhan Krisnael terjadi gesekan antara mahasiswa yang berasal dari NTT. Kelompok yang tidak terima atas terbunuhnya Krisnael mencari kelompok orang yang diduga mengeroyok korban. Pihak Polresta Malang Kota kini juga mencari kelompok-kelompok yang terlibat pembunuhan Krisnael.

"Ini sama-sama orang NTT, Atambua dan Sumba. Kita juga masih mencari (kelompok yang membunuh)," ucapnya.

Buher menjelaskan jika sebelumnya kelompok mahasiswa dari Indonesia Timur berkumpul di daerah Tlogomas dengan membawa senjata tajam. Mereka membuat warga ketakutan pasalnya menenteng senjata tajam di tengah kota. Kondisi ini sempat membuat wilayah Tlogomas tidak kondusif.

"Tadi mereka itu coba sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan. Sekarang mereka dilokalisir di Gotong Royong untuk melihat temannya yang meninggal itu di rumah duka," paparnya.

3. Polresta Malang Kota akan membantu pengungkapan kasus pembunuhan di Tegalgondo

Lokasi penemuan mahasiswa Unitri yang tewas tertusuk. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama (

Usai penertiban ini, Buher menyatakan akan membantu Polres Malang untuk melakukan pengungkapan kasus pembunuhan Krisnael. Pasalnya TKP pembunuhan berada di Kabupaten Malang, sehingga bukan wilayah hukum Polresta Malang Kota. Upaya ini dilakukan agar kasus ini segera selesai dan pelaku pengeroyokan bisa diamankan.

"Kami juga minta tolong warga untuk tidak terlalu membesar-besarkan kemudian kirim berita yang memicu dan membangkitlan emosi orang. Ini bisa diselesaikan," tandasnya.

Selain itu, Buher telah menempatkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) di titik-titik rawan gesekan. Pasukan tersebut disiagakan untuk menjaga Kamtibmas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us