Mayoritas Kelurahan di Kota Malang Rawan Terendam Banjir

- BPBD Kota Malang peringatkan 40 kelurahan di Kota Malang rawan banjir
- Tidak hanya banjir, beberapa kelurahan juga rawan longsor dan cuaca ekstrem
- Diperkirakan cuaca hujan di Kota Malang terjadi hingga 2026
Malang, IDN Times - Kota Malang sudah memasuki musim penghujan sejak awal November 2025 ini. Hampir setiap hari Kota ini mulai diguyur hujan, oleh karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memperingatkan kalau mayoritas kelurahan di Kota Malang rawan terendam banjir.
1. BPBD Kota Malang peringatkan 40 kelurahan di Kota Malang rawan banjir

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengungkapkan kalau dari 57 kelurahan di Kota Malang, 40 kelurahan diantaranya rawan terkena bencana banjir. Sebanyak 40 kelurahan ini tersebar di 5 kecamatan seperti Blimbing, Lowokwaru, Sukun, Klojen, hingga Kedungkandang.
"Titik-titik yang rawan banjir seperti Kelurahan Kauman, Kelurahan Arjosari, Kelurahan Bandulan, Kelurahan Dinoyo, sampai Kelurahan Bareng. Kalau hujan deras, wilayah-wilayah akan mengalami kenaikan debit air," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (14/11/2025).
2. Tidak hanya banjir, beberapa kelurahan juga rawan longsor dan cuaca ekstrem

Tidak hanya banjir saja yang menghantui Kota Malang, beberapa bencana hidrometeorologi juga mengintai beberapa wilayah di Kota Malang. Prayitno mencontohkan di Kelurahan Sukun juga rawan terjadi longsor.
"Kemarin terjadi longsor di RT.7/RW.6 Kelurahan Sukun setelah hujan deras. Potensi bencana cuaca ekstrem juga masih terus harus diwaspadai," bebernya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan agar masyarakat waspada jika intensitas hujan di Kota Malang tinggi. Pasalnya sewaktu-waktu bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang bisa terjadi.
3. Diperkirakan cuaca hujan di Kota Malang terjadi hingga 2026

Lebih lanjut, Prayitno menyampaikan jika berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, diperkirakan musim hujan akan terjadi hingga Februari 2025. Sehingga diperlukan kewaspadaan lebih karena ancaman bencana hidrometeorologi akan terjadi saat pergantian tahun.
"Untuk itu kami gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat. Pelatihan ini perlu dilakukan agar masyarakat paham apa yang perlu dilakukan kalau bencana datang," pungkasnya.
















