Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

17 ribu Pemudik Padati Pelabuhan Ketapang, Kemacetan Mulai Terjadi

IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Data produksi PT ASDP Indonesia Ferry, Ketapang-Gilimanuk menunjukkan kepadatan jumlah penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk Bali menuju Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur pada H-4 lebaran Idul Fitri, Sabtu (1/6) mencapai 70.485 orang. Jumlah ini meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu di hari yang sama.

1. Puncak mudik diprediksi pada hari ini hingga besok

IDN Times/Istimewa

 

Sementara puncak arus mudik di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk diprediksi terjadi antara H-3 hingga H-2 Senin (3/6).

"Prediksi kami puncak keberangkatan terjadi pada H-3 dan H-2. Namun puncak tertinggi akan terjadi H-2, itu dari Gilimanuk ya," ujar General Manager PT ASDP Ketapang Fahmi Alweni.

2. Arus balik diprediksi pada H+16

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

 

Sementara untuk arus balik diperkirakan akan berlangsung fluktuatif hingga puncaknya pada H+16, terutama kepadatan terjadi sebaliknya, dari Ketapang menuju Gilimanuk, Bali.

"Sementara untuk Ketapang (arus balik) biasanya terurai, bahkan setelah hari posko (selesai) pun masih mengalir. Prediksi arus balik H+16 itu puncak tertinggi di Ketapang," katanya.

3. H-4 butuh watu 9 jam untuk menghadapi kemacetan

Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara itu, ASDP Ketapang-Gilimanuk mencatat pada tahun 2018, puncak arus mudik dari Gilimanuk menuju Ketapang juga terjadi pada H-2 yang mencapai 80.182 penumpang.

Rudi Kalces (30) salah satu supir truk fuso yang sedang memuat angkutan logistik dari Bali pada H-4 harus merasakan kepadatan kendaraan untuk perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk dan menyeberang ke Pelabuhan Ketapang.

Kalces menceritakan, perjalanannya dari Bali mendekati beberapa kilo kawasan Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 23.00 WITA sudah menemui kemacetan kendaraan yang antre menuju Pelabuhan Gilimanuk. Bahkan Kalces menghadapi kemacetan hingga 9 jam agar truknya bisa mulai menyeberang ke Pelabuhan Ketapang.

"Pokoknya mulai jam 11 malem sampai jam 8 pagi aku baru bisa menyeberang (jalur laut Gilimanuk-Ketapang),'" kata Kalces Minggu, (2/6).

4. Kerugian akibat macet

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

 

Akibat kepadatan kendaraan yang padat merayap, Kalces menilai ada sedikit kerugian dari konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan. Meski tidak dia hitung secara pasti, kerugian BBM terjadi karena mesin fuso terus standby hidup meski kendaraan menemui kemacetan.

"Habisnya ya jelas ada perbedaan dibandingkan perjalanan lancar pada hari biasa. Soalnya mesin kendaraan hidup terus, sementara kondisi nggak jalan. Aku yang nggak tega lihat pengendara sepeda motor, sampai macet jalan merayap gitu berjam-jam," katanya.

PT ASDP Ketapang-Gilimanuk sendiri mencatat jumlah kendaraan roda dua pada H-4 mencapai 15.149 motor atau meningkat 12 persen di hari yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu jumlah kendaraan roda empat juga mengalami peningkatan sebanyak 7.275 atau meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu di hari yang sama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Mohamad Ulil Albab
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us