Sikapi Fenomena La Nina, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana di Jombang

Prediksi hujan tinggi di bulan Januari 2021

Jombang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang telah memetakan beberapa daerah yang rawan terkena bencana banjir dan tanah longsor. Ini dilakukan akibat adanya peningkatan intensitas curah hujan dan fenomena La Nina. Fenomena ini diprediksi BMKG terjadi di bulan November sampai Desember.

Kasi Kesiapsiagaan bencana, BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi mengatakan pihaknya juga telah mendapat imbauan dari BMKG agar selalu waspada terhadap segala bentuk bencana. Penyikapan La Nina dengan memetakan sejumlah titik rawan bencana.

"Titik rawan bencana ini yakni titik-titik yang mengalami bencana banjir tahunan di Kabupaten Jombang dan ada juga daerah yang rawan bencana tanah longsor," kata Gunadi, Rabu (11/11/2020).

1. Puncak musim hujan diprediksi bulan Januari 2021

Sikapi Fenomena La Nina, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana di JombangIlustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Dia pun menyebut saat ini intensitas hujan di Kabupaten Jombang masih jarang. Pihaknya memprediksi puncaknya pada bulan Januari 2021 mendatang. Meski begitu, tingkat kewaspadaan harus tetap dilakukan.

"La Nina ini artinya basah. Jadi cuaca basah, tapi kenyataannya di bulan November ini masih jarang hujan, ada hujan tapi kecil. Dimungkinkan puncak musim penghujan terjadi di bulan Januari, Februari 2021," ujarnya.

2. Kecamatan Wonosalam masuk pemetaan daerah rawan bencana longsor

Sikapi Fenomena La Nina, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana di JombangLongsor di Desa Jarakkulon, Kecamatan Wonosalam tahun lalu. IDN Times/Dok.Pusdalops BPBD Jombang

Dengan prediksi tersebut, Gunadi melanjutkan, BPBD sudah memetakan daerah-daerah rawan bencana, salah satunya yakni Kecamatan Wonosalam. Kecamatan itu berpotensi longsor dan banjir bandang. Sebab, letaknya yang berada di pegunungan, membuat struktur tanah mudah ambrol jika terjadi curah hujan yang cukup tinggi.

Tahun 2016 lalu misalnya, terjadi longsor tepatnya di Desa Galengdowo. Saat itu, material longsor berupa batuan besar dan pohon merusak pipa air bersih penduduk. Selain itu, lumpur juga menerjang dua rumah warga desa setempat. Untuk itu, BPBD Jombang mengingatkan masyarakat agar selalu siap siaga jika turun hujan lebat.

"Di Desa Galengdowo rawan banjir bandang di sana. Tahun 2006 pernah banjir bandang. Maka dari itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jombang, untuk selalu siap siaga," imbaunya.

3. Lima kecamatan rawan terjadi banjir

Sikapi Fenomena La Nina, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana di JombangKantor BPBD Kabupaten Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Selain Kecamatan Wonosalam, BPBD Jombang juga memetakan wilayah yang rawan terjadinya banjir. Di antaranya seperti Kecamatan Bareng, Mojoagung, Sumobito, Kesamben, dan Kecamatan Ploso. Lima kecamatan itu merupakan daerah yang hampir tiap tahun terjadi banjir. Untuk itu, perlu diantisipasi sedini mungkin.

"Kami sudah bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini nanti akan memasang rambu-rambu, dalam hal ini masih proses, kemarin kita cek ke lapangan, yang nanti kita tempatkan ada di Mojoagung Desa Gambiran, kemudian EWS di Kali Marmoyo, tujuannya untuk mengantisipasi banjir Kali Marmoyo," terangnya.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Jombang Tolak Omnibus Law di Jombang, 1 Orang Ditangkap

4. Antisipasi banjir dengan normalisasi sungai

Sikapi Fenomena La Nina, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana di JombangMembersihkan sungai gunting Mojoagung Jombang yang rawan air sungai meluap. IDN Times/Dok. Pusdalops BPBD Jombang

Lebih lanjut Gunadi mengatakan, upaya antisipasi banjir juga telah dilakukan kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten setempat untuk melaksanakan normalisasi sungai. Tujuannya tidak terjadi luapan air sungai seperti pada tahun sebelumnya.

"Mudah-mudahan tahun ini akan berkurang lagi dan tidak terjadi luapan," ucapnya.

Gunadi menambahkan pihaknya sudah menyiapkan logistik sebagai antisipasi jika terjadi bencana yang tidak diharapkan.

"Baik dari kami maupun dari Dinsos (Dinas Sosial) Kabupaten Jombang. Yang jelas kalau memang ada bencana, kami pemenuhan kebutuhan dasar dulu. Termasuk makan, minum, dan sebagainya. Untuk selanjutnya, dari pemerintah daerah akan memfasilitasinya," Gunadi menutup.

Baca Juga: Trik Petani Temanggung Panen Cabai saat La Nina Melanda

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya