Garda Ampuh, Cara Pemkab Banyuwangi Tangani Siswa Putus Sekolah

Banyuwangi, IDN Times- Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, angkat bicara soal sistem pendidikan yang diterapkan guna menangani siswa putus sekolah. Adapun total anggaran yang disiapkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) sekitar Rp18 miliar.
"Jadi siswa di Banyuwangi tidak boleh putus sekolah karena kita sudah menyiapkan anggaran untuk Garda Ampuh Rp3 miliar dan Rp15 miliar untuk Banyuwangi cerdas," kata Sulihtiyono kepada IDN Times di Pendopo Banyuwangi, Jumat (21/9).
1. Apa itu Garda Ampuh?
Garda Ampuh adalah Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah yang sudah berlaku sejak lima tahun silam. Sasarannya adalah siswa yang memiliki keterbatasan dana, anak yatim piatu, dan mereka yang menderita disabilitas.
Guna menyentuh seluruh wilayah Banyuwangi, Pemkab telah menginstruksukan setiap pejabat kecamatan untuk mengidentifikasi siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.
"Ketika dengar anak putus sekolah langsung ditanyain kenapa berhenti, apa kendalanya, misalnya oh karena gak ada sepeda, maka kami belikan sepeda. Sekolah juga sudah gratis. Hal seperti inilah yang bisa melahirkan kesadaran akademik dan non-akademik, karena mereka gak usah mikir biaya lagi," lanjutnya.
2. Apa itu Banyuwangi Cerdas?
Sementara itu, Banyuwangi cerdas adalah bantuan kepada siswa-siswi yang cerdas atau berprestasi. Mereka yang mengalami keterbatasan untuk melanjutkan sekolah, namum memiliki potensi akademik, akan diberikan bantuan hingga lulus kuliah S1.
"Kami kuliahkan sampai lulus sarjana tadi. Itu kami kerjasama dengan perguruan tinggi ternama di Banyuwangi. Selain perguruan tinggi itu pun dia boleh memilih perguruan tinggi manapun yang dia suka, Ke UGM, ke ITB, ke UI, silahkan. Kami kasih beasiswa," terangnya di sela-sila silaturahmi dengan IDN Media.
Baca Juga: Kota Singgah Jadi Tujuan Wisata, Ini Cara Azwar Anas Sulap Banyuwangi
3. Angka siswa putus sekolah menurun drastis
Selama lima tahun gerakan ini berjalan, Sulihtiyono mengklaim bahwa angka siswa putus sekolah telah mengalami penurunan signifikan. "Dalam 5 tahun ini, dari 5000 anak yang tidak sekolah sekarang tinggal 120," tutup dia
Baca Juga: Jokowi: Tidak Boleh Lagi Anak-anak Kita Putus Sekolah