Korban Gempa Malang Menagih Janji Bantuan Pemerintah

Mereka menuntut bantuan tunai yang dijanjikan kepada mereka

Malang, IDN Times - Puluhan korban Gempa Malang yang terjadi pada 2021 menggeruduk Kantor Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Mereka menagih janji bantuan korban gempa yang rumahnya dikategorikan rusak berat.

Mereka menggeruduk kantor desa karena tidak menjadi bagian dari korban yang mendapat bantuan dari BPBD Kabupaten Malang. Mereka menuntut klarifikasi pihak Pemerintah Desa Sumbertangkil sebagai penyalur bantuan tunai dari BPBD Kabupaten Malang. Dari BPBD Kabupaten Malang sendiri menetapkan bantuan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan, Rp25 untuk rusak ringan, dan Rp50 juta untuk yang rusak berat.

"Rumah yang mengalami kerusakan di Sumbertangkil ada 107 rumah. Sekarang keluar data dari pemerintah yang mau dibantu cuma 29 orang. Makanya kami minta penjelasan kepada pihak desa," ujar salah satu warga, bernama Astoko yang beralamat di Dusun Sumbertangkil, Desa Sumbertangkil RT.04/RW.01, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Selasa (21/03/2023).

1. Warga protes karena rumah yang rusak ringan yang mendapatkan bantuan lebih dulu

Korban Gempa Malang Menagih Janji Bantuan PemerintahKondisi rumah rusak sedang di Desa Sumbertangkil. (IDN Times/Istimewa)

Astoko menjelaskan kalau warga yang datang ke Kantor Desa Sumbertangkil protes karena 29 rumah yang mendapat bantuan terlebih dahulu adalah yang mengalami rusak ringan. Hal ini membuat mereka khawatir rumah yang mengalami rusak sedang dan berat tidak segera tertangani dan berakibat fatal.

Astoko sendiri merupakan warga yang rumahnya rusak sedang, ia harus memperbaiki rumahnya secara mandiri dengan uang seadanya. Sementara beberapa rumah diusahakan oleh kepala dusun masing-masing melalui program bedah rumah.

"Tapi yang perlu digaris bawahi bahwa Waktu itu banyak yang pinjam ke bank. Karena keyakinan masyarakat waktu itu Wakil Gubernur Jawa Timur (Emil Dardak) menyatakan langsung kepada masyarakat bahwa nanti akan dibantu pemerintah dengan rincian rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta," bebernya.

Namun, 2 tahun Gempa Malang berlalu, belum ada bantuan yang masuk ke kantong mereka untuk memperbaiki rumah. Hasilnya masih banyak warga yang masih mengungsi, bahkan ada yang terpaksa menempati rumahnya yang masih rusak.

Baca Juga: Korban Ledakan Petasan di Malang Meracik Petasan untuk Ramadan

2. Warga minta pencairan dana bantuan untuk 29 rumah ditunda Pemerintah Desa Sumbertangkil

Korban Gempa Malang Menagih Janji Bantuan PemerintahPuluhan warga Desa Sumbertangkil yang menggeruduk kantor desa. (IDN Times/Istimewa)

Warga yang menggeruduk Kantor Desa Sumbertangkil meminta agar 29 rumah yang akan mendapatkan bantuan tersebut ditunda terlebih dahulu. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak desa karena masih banyak rumah yang belum mendapatkan bantuan.

"Warga minta supaya 29 orang yang mau cair sementara ditangguhkan dulu. Sampai bener-bener ada ketentuan atau ada kepastian, terkait dana pencairan.

Kalau korban lainnya yang mayoritas sudah mendapat bantuan, maka silakan dicairkan," tegasnya.

Ia berharap pihak Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang dan Pemerintah Kecamatan Tirtoyudo bisa membantu mengabulkan aspirasi mereka. Menurutnya bantuan untuk korban Gempa Malang seharusnya disalurkan serentak saja.

3. Tanggap dari BPBD Kabupaten Malang terhadap polemik di Sumbertangkil

Korban Gempa Malang Menagih Janji Bantuan PemerintahIlustrasi gempa. (IDN Times/Sukma Shakti)

Bendahara Pembantu Pengeluaran DSP (Dana Siap Pakai) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Republik Indonesia, Wahyu Jadmiko mengakui memang ada beberapa masalah dalam pendataan di Kecamatan Tirtoyudo. Salah satunya saat tim verifikasi menemukan ada 153 korban gempa baru yang tidak masuk dalam data sebelumnya. Ia sendiri tidak tahu kenapa 153 orang ini tidak masuk dalam data sebelum, pasalnya itu adalah wewenang Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.

Dari 153 data baru korban Gempa Malang, beberapa di antaranya memang warga Desa Sumbertangkil. Kemudian, 30 di antaranya merupakan korban yang rumahnya mengalami rusak berat. Namun, ia mengakui tidak bisa berbuat banyak untuk mereka yang merupakan data tambahan baru.

"Dari data korban (Gempa Malang) sebanyak 1.020 rumah, yang terealisasi masih 993 nama. Dari total 31 Kecamatan di Kabupaten Malang, minus Karangploso dan Pakisaji," pungkasnya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 di Malang, Warga: Patung Klenteng Goyang

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya