Pengemis di Kota Malang Bisa Dapat Rp100 Ribu Tiap 2 Jam

Pengemis suka sifat warga Kota Malang yang terlalu dermawan

Malang, IDN Times - Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Malang mengungkapkan fakta menggemparkan terkait aktivitas pengemis di Kota Malang. Berdasarkan keterangan para pengemis yang mereka tangkap, ternyata mereka mendapatkan pendapatan yang menggiurkan setiap kami mengemis di Kota Malang.

Tidak tanggung-tanggung, mereka bisa meraup Rp100 ribu tiap dua jam berkeliling meminta-minta belas kasihan warga. Dalam sehari, mereka bahkan bisa mengantongi hampir Rp1 juta hanya dari mengemis saja.

1. Pengemis di Malang memanfaatkan bayi dan anak-anak untuk menarik simpati warga

Pengemis di Kota Malang Bisa Dapat Rp100 Ribu Tiap 2 JamSatpol PP Kota Malang saat menertibkan pengemis. (Dok. Satpol PP Kota Malang)

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat mengatakan jika fakta pendapatan fantastis pengemis di Kota Malang ia dapatkan usai merazia pengemis sepanjang Oktober 2023. Para pengemis ini biasanya berdinas mulai dari pukul 08.00 WIB sampai malam hari. 

"Mereka biasanya mendapatkan uang sebesar Rp2 ribu per orang. Tapi kalau dikumpulkan bisa mendapatkan Rp100 ribu hanya dalam 2 jam saja," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (2/11/2023).

Untuk memuluskan aksinya, para pengemis ini biasanya menggendong bayi atau mengajak anaknya untuk ikut meminta-minta. Dengan cara ini mereka lebih mudah mendapatkan simpati sehingga orang lebih kasihan sehingga memberikan uang kebih banyak.

"Kalau yang membawa bayi itu biasanya digendong. Kalau yang menbawa anak-anak biasanya dibiarkan tergeletak begitu agar masyarakat kasihan," bebernya.

Baca Juga: Viral Pengemis di Exit Tol Dumpil Madiun Gedor Mobil

2. Warga yang gampang kasihan dimanfaatkan pengemis untuk mengeruk uang

Pengemis di Kota Malang Bisa Dapat Rp100 Ribu Tiap 2 JamSatpol PP Kota Malang saat menertibkan pengemis anak-anak. (Dok. Satpol PP Kota Malang)

Rahmat melanjutkan jika para pengemis ini memanfaatkan warga yang mudah kasihan. Alasan inilah yang membuat para pengemis ini bertahan di profesinya saat ini meskipun pekerjaan ini dipandang tidak terpuji.

"Warga Malang ini mudah kasihan, jadi mereka langsung kasih uang kalau melihat pengemis. Ini yang membuat pengemis betah di sini," ujarnya.

Menurutnya, para pengemis ini memilih persimpangan jalan yang memiliki traffic light untuk meminta-minta. Contohnya perempatan Cyber Mall Dieng Malang, pertigaan Jalan MT Haryono, pertigaan Masjid Sabilillah Malang, dan pertigaan Jalan Danau Toba.

"Mereka memilih di sana karena lampu merahnya lama dan kendaraan yang berhenti itu sangat padat. Sehingga mereka bisa leluasa mendatangi satu per satu kendaraan," ungkapnya.

3. Pengemis di Kota Malang ternyata sebagian berasal dari luar kota

Pengemis di Kota Malang Bisa Dapat Rp100 Ribu Tiap 2 JamSatpol PP Kota Malang saat menertibkan pengemis. (Dok. Satpol PP Kota Malang)

Rahmat melanjutkan, jika sebagian pengemis yang mereka tangkap sepanjang Oktober 2023 ternyata tidak hanya dari Kota Malang saja. Beberapa pengemis ternyata berasal dari Kabupaten Malang, Madura, dan Pasuruan. Sementara pengemis dari dalam Kota Malang biasanya berasal dari daerah Muharto dan Tanjung Putra Yudha.

"Total sepanjang Oktober 2023 kami sudah mengamankan 25 orang. Mereka tidak hanya pengemis, tapi ada juga pengamen dan anjal (anak jalanan)," paparnya.

Namun, para pengemis ini tidak kapok juga meskipun sudah diamankan dan dipulangkan ke kotanya masing-masing. Mereka masih nekat melakukan kegiatan mengemisnya lagi di Kota Malang. Padahal mereka sudah mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial Kota Malang agar tidak lagi mengemis dan melakukan pekerjaan yang lebih baik.

"Mental-mental mereka ini memang mental pengemis. Karena meskipun sudah dibina dan dipulangkan, mereka masih kembali lagi buat mengemis," ucapnya.

Oleh karena itu, Rahmat mengatakan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah berupaya membuat Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang untuk memberi sanksi berat pada pengemis. Pasalnya selama ini mereka hanya diberikan pembinaan saja saat tertangkap, sehingga tidak ada efek jera.

"Kalau dibiarkan, pasti pengemis akan mengajak teman-temannya ke Kota Malang karena enak nyari uang dengan ngemis. Ini berbahaya jika pengemis di Kota Malang mulai menjamur," pungkasnya.

Baca Juga: Satpol PP Surabaya Mulai Tertibkan Pengemis

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya