Kasus DBD di Kabupaten Madiun Meningkat, Satu Pasien Meninggal

Sejak awal tahun tercatat ada 103 kasus

Madiun, IDN – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBB) di Kabupaten Madiun meningkat drastis. Pada periode Januari hingga 23 Desember 2021 tercatat sebanyak 103 kasus. Satu penderita di antaranya meninggal dunia. Bila dibandingkan tahun lalu, maka jumlahnya meningkat 17 kasus. Sejak Januari hingga Desember 2020 tercatat sebanyak 86 kasus. Dua di antaranya meninggal dunia.

1. Kasus terbanyak di Kecamatan Wungu

Kasus DBD di Kabupaten Madiun Meningkat, Satu Pasien MeninggalPetugas Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melaksanakan fogging atau pengasapan di Kelurahan/Kecamatan wungu, Kamis (23/12/2021). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan setempat, dr.Anies Djaka mengatakan bahwa kasus DBD itu tersebar di sejumlah wilayah. “Daerah endemisnya ada di 24 desa dan kelurahan, seperti Klorogan (Kecamatan Geger) dan Wungu (Kecamatan Wungu),” ujar dia di sela fogging atau pengasapan di Kelurahan Wungu, Kamis (23/12/2021).

Dari 24 daerah endemis itu, Anies menyatakan, jumlah kasus terbanyak sejak Januari lalu berada di Kecamatan Wungu. Adapun jumahnya sebanyak 29 penderita DBD. Sedangkan, pada Desember ini tercatat tujuh kasus baru. Hingga kini, penderitanya masih dirawat di rumah sakit.

2. Warga dinilai lalai pemberantasan sarang nyamuk

Kasus DBD di Kabupaten Madiun Meningkat, Satu Pasien MeninggalPetugas Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melaksanakan fogging atau pengasapan di Kelurahan/Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, peningkatan kasus DBD dipengaruhi datanganya musim hujan sejak November lalu. Kondisi ini memicu perkembangbiakan nyamuk aedes Aegypti karena banyaknya air yang menggenang di sekitar permukiman.

Apalagi kondisi cuaca yang berlangsung  saat ini ekstrem, yakni terkadang hujan deras dan kemudian panas. “Karena PSN (pemberantasa sarang nyamuk) kurang. Kemungkinan masyarakat sekarang ini konsentrasinya lebih pada COVID-19 dan lupa pada PSN-nya,” jelas Anies.

Baca Juga: Satu Pengunjung Tewas, Wisata di Madiun Ini Tingkatkan Keamanan

3. Upaya yang efektif mencegah DBD dengan PSN secara masif

Kasus DBD di Kabupaten Madiun Meningkat, Satu Pasien Meninggalilustrasi nyamuk DBD(Pexels.Com/Pixabay)

Oleh karena itu, ia berharap agar warga juga tetap mencegah penularan DBD. Upaya yang paling efektif dapat dilakukan dengan cara PSN secara masif. Selain itu, dengan mengaktifkan petugas juru pemantau jentik. “Untuk PSN tidak bisa satu rumah, dua rumah, tiga rumah. Tapi semuanya,” ucap Anies.

Upaya lain yang bisa dilakukan dengan melakukan fogging atau pengasapan. Namun, langkah ini hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Maka, beberapa hari sesudahnya masih rawan gigitan nyamuk aedes Aegypti. Sebab, perkembangbiakan telur nyamuk terus berproses.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Dinkes Jatim Minta Warga Waspada DBD Hingga Diare

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya