Banjir Batu Rawan Memutus Jalur Antardesa di Pacitan

Empat kali terjadi sejak 2017

Pacitan, IDN Times - Banjir dan tanah longsor disertai material lumpur bercampur batu rawan terjadi di wilayah Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan ketika hujan deras berlangsung. Akses utama yang menghubungkan antara Desa Karangrejo dan Desa Karanggede dipastikan tidak bisa dilewati bila bencana itu terjadi.

Camat Arjosari, Putatmo Sukandar mengatakan bahwa tertutupnya jalur utama antardesa itu sudah empat kali terjadi sejak 2017 lalu. Jalan tertimbun material longsor berupa bebatuan berukuran besar yang amblas dari Pegunungan Parangan di wilayah setempat.

Baca Juga: Bendungan Tukul Diresmikan Presiden, Ini Harapan Pemkab Pacitan 

1. Yang terbaru terjadi pekan lalu

Banjir Batu Rawan Memutus Jalur Antardesa di PacitanSatu unit ekskavator diterjunkan di lokasi tanah longsor di wilayah Pacitan. Instagram.com/humaspacitan

Kali terakhir, bencana itu terjadi pada Minggu (11/4/2021) pekan lalu. Jalan utama penghubung Desa Karangrejo-Karanggede tertutup material longsor dengan ketebalan sekitar dua meter dan panjang 50 meter.

"Arus lalu lintas tersendat selama beberapa jam. Setelah (material longsor) dibersihkan dengan alat berar, jalan bisa dilalui lagi," ujar Iput, sapaan akrab Putatmo Sukandar saat dihubungi IDN Times, Minggu (18/4/2021).

2.Warga jual batu yang amblas dari pegunungan

Banjir Batu Rawan Memutus Jalur Antardesa di PacitanIlustrasi banjir. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Meski demikian, ia menuturkan ada berkah di balik tanah longsor dan banjir. Pascakejadian, sejumlah warga mengumpulkan batu berukuran besar yang amblas dari pegunungan."Kemudian dijual dengan harga Rp 150 ribu per rit.l

"Tapi, bagaiamanapun juga musibah. Tetap tidak enak meski selama ini tidak rumah yang tersampak," ujar mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pacitan itu.

3. Seluruh wilayah rawan longsor

Banjir Batu Rawan Memutus Jalur Antardesa di PacitanIlustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, seluruh atau 15 kecamatan di Pacitan rawan tanah longsor. Sebab, sebagian besar berada di kawasan pegunungan kapur.

Apabila hujan deras mengguyur, maka pegunungan itu berpotensi amblas karena tak mampu menahan air. Namun, apabila musim kemarau kondisi tanah sangat kering yang mengakibatkan krisis air bersih terjadi.

Baca Juga: Prokes Ketat, Pacitan Siap Sambut Wisatawan saat Libur Akhir Tahun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya