Sebut Paslon 01 Legalkan Perzinaan, Penceramah Ini Ditangkap Polisi

Kampanye hitam dilakukan di sebuah masjid

Banyuwangi, IDN Times - Sebuah video yang diduga sebagai kampanye hitam mendadak viral. Dalam video itu, seorang pria tengah menyebarkan isu jika pemerintah akan melegalkan perzinaan. 

Pria itu diketahui berkata seperti itu saat sedang ceramah di sebuah masjid Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Juga: Jokowi Datang Kunjungan, Emak-Emak Bandung Diminta Ikut Lawan Hoaks 

1. Diduga menyebarkan konten hoaks

Sebut Paslon 01 Legalkan Perzinaan, Penceramah Ini Ditangkap PolisiUnsplash/Rawpixel

Dalam video berdurasi 51 detik itu, muncul gambar seorang pria yang tengah berceramah di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Pria yang diketahui berinisial SP itu juga meminta agar ibu-ibu memilih pasangan presiden nomor urut 02. Alasannya, ada indikasi paslon nomor 01 akan melegalkan perzinaan di Indonesia.

"Melegalkan perzinaan, kalau sampai itu lolos, hancur. Sedang digodok ini, kalau pemerintah sampai mengesahkan undang -undang perzinaan, maka hancur Indonesia yang berdasarkan Pancasila, sila Ketuhanan yang Maha Esa," ujarnya.

Dia lalu mengajak ibu-bu untuk berdoa agar paslon nomor 02 menjadi Presiden dan Wakil Presiden. "Mari ajak saudara kita, keluarga, baik yang mau tidak mau kita motivasi aja. Kalau tidak mau tidak usah dipaksa. Moga-moga paslon nomor dua mendapatkan ridho dari Allah," katanya.

2. Diperiksa Panitia Pengawas Pemilu

Sebut Paslon 01 Legalkan Perzinaan, Penceramah Ini Ditangkap Polisipexels

Diketahui video itu awalnya diunggah oleh akun Facebook Aoki Vera Kurniawari dan telah dibagikan sebanyak 8,4 ribu kali. Akibat ulahnya, SP saat ini sedang dimintai keterangan oleh Pawaslu Kecamatan Kalibaru.

3. Penceramah juga diamankan polisi

Sebut Paslon 01 Legalkan Perzinaan, Penceramah Ini Ditangkap PolisiIDN Times/Sukma Shakti

Tak hanya dimintai keterangan Panwaslu, menurut Kapolsek Kalibaru, AKP Abdul Jabar, mengaku juga telah mengamankannya. "Sudah ada yang melapor. Tadi malam yang bersangkutan sudah dibawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan," katanya, Selasa (12/3).

Dari keterangan yang didapat polisi, kata Abdul, SP menyampaikan dugaan kampanye hitam itu saat siang hari. "SP tidak ada jadwal khusus untuk ceramah dalam sebuah acara pengajian. Usai salat Dhuhur dia diminta untuk memimpin doa. Kemudian secara spontan merembet di pada dugaan kampanye hitam,” ujarnya.

Baca Juga: Rudiantara Ajarkan Cegah Hoaks Pakai Ilmu Hadits

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya