Ribuan Mahasiswa Demo di Banyuwangi, Pedagang Es Jeruk Tuai Berkah

Kurang dari setengah jam, 10 kilogram jeruk ludes

Banyuwangi, IDN Times - Aksi demonstrasi yang diikuti ribuan mahasiswa dan pelajar dari berbagai elemen organisasi, membawa berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima. Ribuan mahasiswa datang ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai tuntutan, salah satunya agar pengesahan Rancangan Undang-undang Omnibus Law dicabut.

Meski aksi demonstran diwarnai bakar ban, saling lempar air mineral dan dorong gerbang, para pedagang justru datang untuk meraup berkah. Bila biasanya sepi pembeli karena dampak pandemi Corona (COVID-19), kali ini para pedagang kaki lima jualannya langsung laris manis dalam waktu singkat.

1. Laris manis di tengah demo

Ribuan Mahasiswa Demo di Banyuwangi, Pedagang Es Jeruk Tuai BerkahPedagang es jeruk laris manis di tengah aksi ribuan mahasiswa menolak RUU Omnibus-Law di Kabupaten Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Pedagang es jeruk, Edi (41) tampak senang adanya demo. Dia juga tidak khawatir, bila demo berpotensi menimbulkan kericuhan. Sebaliknya, Edi justru mendapatkan berkah dengan larisnya pembeli dari peserta demo. Edi juga yakin demo akan berlangsung tertib seperti yang berlangsung sebelum-sebelumnya.

"Belum ada setengah jam saya datang, ini sudah habis 10 kilogram jeruk. Kalau potensi ricuh, saya gak takut, Banyuwangi selama ini aman. Demo sebelumnya saya juga datang," kata Edi sambil melayani pembeli, Senin (12/10/2020).

2. Ludes dalam waktu kurang dari dua jam

Ribuan Mahasiswa Demo di Banyuwangi, Pedagang Es Jeruk Tuai BerkahPedagang es jeruk laris manis saat demo ribuan mahasiswa menolak RUU Omnibus-Law di DPRD Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dari 10 kilogram jeruk yang sudah laku, Edi telah menjual 25 gelas plastik es jeruk. Masing-masing gelas dia jual Rp10.000.

"Saya jualan sudah 10 tahun, biasanya saya mangkal di belakang Kantor Kejaksaan, tahu ada demo saya langsung ke sini," ujarnya.

Edi biasanya membawa 30 kilogram jeruk setiap berangkat jualan. Bila biasanya dia berangkat pukul 14.00 WIB sampai pulang di pukul 19.00 WIB, kali ini dia bisa cepat pulang, bahkan kurang dari dua jam. "Kalau semua habis saya bisa bawa pulang Rp600 ribu. Saya beli jeruk 1 kilogram Rp10 ribu, ya modal Rp300 ribu untuk jeruk," ujar bapak tiga anak ini.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law di Banyuwangi, Dua Pelajar Ditangkap

3. Anggota dewan segera temui, demo segera bubar

Ribuan Mahasiswa Demo di Banyuwangi, Pedagang Es Jeruk Tuai BerkahRibuan Mahasiswa menolak pengesahan RUU Omnibus-Law di Kabupaten Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Meski sempat diwarnai aksi saling lempar sandal maupun botol air mineral menuju kantor dewan,aksi segera reda setelah ditemui sejumlah pejabat DPRD Banyuwangi. Aksi berlangsung sekitar 1,5 jam berlangsung cukup cepat setelah para anggota dewan datang menemui demonstran ke jalan.

Wakil ketua DPRD Banyuwangi, Mohammad Ali Mahrus dari Fraksi PKB, juga mengapresiasi aksi massa yang berlangsung cukup kondusif. "Tapi jangan hanya unjuk rasa. Tapi juga harus uji materi ke MK. Secara kelembagaan DPRD akan mengirim surat resmi ke DPR RI terkait aspirasi yang disampaikan mahasiswa," katanya.

Koordinator aksi dari HMI Untung Setiawan, mengatakan demo gabungan kali ini menyampaikan beberapa tuntutan. Pertama demonstran menuntut agar DPR mencabut RUU-Omnibus Law, mendorong DPR agar presiden menerbitkan Perpu pengganti Omnibus-Law dan meminta kepastian posisi DPRD Banyuwangi agar bersedia mendukung pencabutan Omnibus-Law.

"Kami tadi telah menyodorkan kertas perjanjian kepada DPRD Banyuwangi agar mau mendukung, segera presiden mengeluarkan Perpu pengganti Omnibus-Law. Dan sudah ditandatangani. Kami Memberi waktu kepada DPRD selama 10 hari, jika tidak ada kabar akan melakukan aksi yang lebih besar," kata Untung.

Baca Juga: Tetap Mangkal di Tengah Demo, Poniran: Ingin Jadi Saksi Perjuangan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya