Terungkap! Buang Payudara Bekas Operasi karena Tak Ada Biaya Tes Lab

Karena tak ada biaya untuk tes laboratorium

Surabaya, IDN Times - Motif pembuangan potongan payudara di Romokalisari akhirnya terkuak. Pemilik payudara yakni ML warga Nusa Tenggara Timur (NTT) sengaja membuang karena tak memiliki biaya untuk tes laboratorium pasca operasi. 

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Whidi mengatakan, setelah dilakukan pengecekan, ML merupakan salah satu pasien di Rumah sakit wilayah Surabaya. Ia  melaksanakan rawat inap sejak tanggal 1 Desember 2023 hingga 4 Desember 2023. 

"Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa korban menderita sakit kanker payudara, pada tanggal 2 Desember 2023 dilakukan operasi pengangkatan payudara. Ini bukan operasi yang pertama, sebelumnya korban sudah 2 kali melaksanakan operasi," ujar Haryoko, Senin (11/12/2023). 

Potongan payudara tersebut harusnya dilakukan tes laboratorium. Namun ML menolak karena terkendala biaya. ML pun, meminta rumah sakit untuk menyerahkan organ bekas operasi itu kepadanya. 

"Kemudian pihak Rumah sakit menyerahkan potongan payudara tersebut kepada korban melalui suaminya," jelas Haryoko. 

ML kemudian meminta suaminya untuk membuang potongan payudara itu ke Adventure Land Romokalisari. Pembuangan dilakukan dengan cara dimasukan ke dalam totebag dan diberikan batu sebagai pemberat.

"Sehingga potongan payudara tersebut tidak bisa mengapung," katanya. 

Keterangan pihak rumah sakit, mengakui ML adalah pasiennya. Pihak rumah sakit mengaku tanggal 2 Desember 2023 ML melaksanakan operasi pengangkatan payudara.

"Terkait potongan payudara pihak korban menolak dilakukan tes laboratorium Kemudian pihak RS menyerahkan potongan payudara kepada korban," terangnya. 

Haryoko menyebut, kesimpilann dari penemuan organ ini bukan merupakan korban mutilasi.  Melainkan berasal dari tindakan medis yakni pengangkatan payudara. 

"Untuk motif pembuangan limbah medis tersebut murni ketidaktahuan korban dan faktor ekonomi, karena harus mengeluarkan biaya untuk tes laboratorium," jelas Haryoko. 

Terkait langkah pihak rumah sakit yang menyerahkan potongan payudara kepada korban, masih dilakukan pendalaman.  Pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). 

"Hal ini Untuk mengetahui apakah sudah sesuai SOP dan sesuai ketentuan perundang-undangan atau tidak," pungkas Haryoko. 

Baca Juga: Payudara yang Dibuang di Romokalisari Diduga Milik Warga NTT

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya