Rekening Puskesmas Surabaya Dibobol, Pelakunya Ditangkap di Sumsel

Uang rekening Puskesmas Rp51 juta amblas

Surabaya, IDN Times - Uang Rp51 juta dari rekening milik Puskesmas Tanah Kali Kendinding Surabaya amblas karena dibobol komplotan hacker. Mereka adalah AA (19 tahun) lulusan SMA, WW (31 tahun) lulusan sarjana, dan SH (50 tahun) pekerja wiraswasta yang ditangkap Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya di Sumatra Selatan. 

1. Bermula saat pihak Puskeamas hendak melakukan transaksi

Rekening Puskesmas Surabaya Dibobol, Pelakunya Ditangkap di SumselPrint out barang bukti catatan rekening yang dibobol pelaku. IDN Times/Khusnul Hasana.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Rizky Wicaksana menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika pihak Puskesmas hendak melakukan transaksi pada 23 Mei 2023 lalu. Saat dicek, ternyata saldo rekening berkurang padahal pihak Puskesmas tidak merasa melakukan transaksi apapun. 

"Kami melakukan penyelidikan, kita dapati yang bersangkutan, terduga ini berada Sumsel kami kordinasi dengan Jatanras Polda Sumsel untuk melakukan penangkapan di Sumsel," jelas dia. 

Baca Juga: Setengah Ton Daging Sapi Gelonggongan Masuk Surabaya

2. Taktik komplotan hacker untuk membobol rekening

Rekening Puskesmas Surabaya Dibobol, Pelakunya Ditangkap di SumselKonferensi pers di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. IDN Times/Khusnul Hasana.

Arief menjelaskan, modus para pelaku melakukan pembobolan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengirim pesan hoax terkait perubahan biaya transfer yang disediakan dalam bentuk link, ada juga modus membeli website palsu sebagai phising. 

"Dia iklankan di google, bila dicek akan muncul paling atas. Korban tanpa disadari mengira website asli, dari situ data akan diinput, tersimpan dan terekam, sehingga pelaku biasa mengakses rekening korban," ungkap dia. 

Hasil penyidikan polisi, aksi yang dilakukan komplotan itu telah dilakukan di 11 Puskesmas yang berbeda. 11 Puskesmas tersebut ada di beberapa daerah di Indonesia. 

"Ada di Puskesmas Alor Selatan, Tanimbar, Bangka Belitung, Tanah Kali Kedinding Surabaya, NTT, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Pagar Barat Jawa Tengah, dan Bojonegoro Jatim,” sebut dia. 

Arief menyebut, dirinya masih akan mendalami kasus tersebut. Dimungkinkan ada orang lain yang terlibat di dalamnya. 

"Kita akan mengecek juga, ini kan dananya puskesmas ada kerugian negara, kemudian kita akan mencari keterkaitan apakah ada keterkaitan dari 11 TKP tersebut," terang Arief. 

Pelaku telah melakukan aksinya selama 5 tahun. Agar kejadian ini tak kembali terjadi, Arief mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati terhadap modus pembobolan perbankan ini. Bila ada link atau website yang menghubungkan ke rekening atau bank, masyarakat diimbau untuk tak asal membuka. 

"Cek dan ricek nomor hotline yang akan digunakan. Call center dipastikan. Web dicek dulu resmi atau tidak. Karena rata-rata yang kita dalami itu palsu dan pakai nomor pribadi. Itu sangat tidak mungkin bank menghubungi nasabah pakai pribadi,” pungkas dia. 

3. Pengakuan pelaku lebih sering bobol rekening perusahaan

Rekening Puskesmas Surabaya Dibobol, Pelakunya Ditangkap di SumselPrint out barang bukti catatan rekening yang dibobol pelaku. IDN Times/Khusnul Hasana.

Sementara itu, salah seorang pelaku AA mengaku selama satu bulan beraksi ia mendapat uang Rp500 juta. Pelaku menggunakan link palsu yang diiklankan di google yang berisi informasi login bank tertentu, target harus mengisi username dan password.

"Belajarnya otodidak. Gak ada proses tertentu, (target) langsung login aja, itu di crome," ucapnya.

AA mengaku lebih banyak menyasar rekening milik perusahan. Hal ini karena password perusahaan biasanya sama. 

"Itu sistem paling mudah (dibobolnya), mudahnya itu untuk password sama smua," pungkas dia.

Baca Juga: Seorang Istri di Surabaya Bacok Suami Diduga Masalah Ekonomi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya