Pemkot Surabaya Berencana Bangun SD, SMP, SMA, SLB Negeri

Masih dikomunikasikan dengan Pemprov Jatim

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun SD, SMP dan SMA Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri. Rencana tersebut akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pembangunan ini rencananya akan direalisasikan pada 2024 nanti. Semua biaya pembangunan berasal dari Pemerintah Kota Surabaya yang akan dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim. 

"Kalau dibangun provinsi seluruh Jatim bisa masuk. Tapi kami ingin SLB mewadahi dan memfasilitasi arek-arek suroboyo. Biaya dari kami. Kami kordinasikan," ujarnya, Sabtu (22/7/2023). 

Pertimbangan pembangunan SLB negeri ini karena belum ada SLB negeri di Surabaya. Apalagi biaya sekolah untuk SLB swasta sangat tinggi. "Mek titik (cuma sedikit jumlah SLB Negeri), cuma satu SLB yang negeri SMP, SLB itu biayanya luar biasa mahal betul," ungkap Eri. 

SLB di Kota Surabaya memang jumlahnya cukup banyak, kebanyakan adalah sekolah swasta. Dengan rencana pembangunan SLB negeri ini diharapkan pemerintah hadir untuk memenuhi pendidikan bagi kaum difabel terutama yang kurang mampu. 

"(Lokasinya) belum, kita cari izin dulu. (Sementara) satu satu (SD, SMP dan SMA)," tutur Eri. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan (PKPLK) Dinas Pendidikan Jawa Timur, Suhartono meyambut baik rencana tersebut. Meski begitu hingga saat ini pihaknya masih belum menerima pembicaraan ini dari Pemerintah Kota Surabaya. 

"Belum komunikasi (dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur)," ujar Suhartono. 

Suhartono menyebut, pihaknya sendiri telah berencana untuk menegerikan sekolah SLB yang menjadi aset pemerintah provinsi. Namun jika Wali Kota Surabaya memiliki inisiatif membangun SLB negeri hal ini justru lebih baik. 

"Jadi ada beberapa sekolah yang menjadi aset Pemprov yang nanti akan dinegerikan, jika pak Wali Kota ingin membuat SLB negeri maka akan kita tangkap dengan baik," ungkap dia. 

Lebih lanjut ia menuturkan, syarat pendirian SLB negeri salah satunya adalah tersedianya luasan lahan 500 meter persegi. Kemudian jumlah siswa terisi tiga hingga delapan siswa. 

"Kalau nanti SLB mereka harus menyiapkan konsepnya adalah TK LB, SD LB, SMP LB dan SMA LB," terang dia. 

Sejuah ini jumlah SLB di Jatim adalah 403 sekolah. Jumlah tersebut disebut masih kurang. 

"Karena gini, menurut data tahun 2020 anak difabel yang tidak sekolah 55,3 persen. Tapi tahun sekarang sudag ada penurunan, berarti masih perlu lembaga-lembaga SLB, terutama di Kabupaten Kota yang tidak ada negerinya," pungkas dia.

Baca Juga: Sujud Risma di Kaki Pengajar SLB Pajajaran Dianggap Hanya Pencitraan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya