Sidoarjo, IDN Times - APW (18) asal Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa harus mendekam di jeruji besi usai memperkosa anak di bawah umur. APW dan korban berkenalan lewat grup WhatsAPP (WA) . 

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan, peristiwa itu berawal ketika APW berkenalan dengan korban yang masih berusia 16 tahun melalui grup WA pada 2021 lalu. Keduanya sama-sama berada dalam grub WA motivas. 

"Korban dan pelaku tergabung dalam grup WA yang membahas terkait motivasi kehidupan yang beranggotakan ratusan orang," kata Kusumo, Senin (11/9/2023).

Suatu hari APW mengirim pesan secara personal kepada korban. Pada 2022, meski belum bertemu, mereka akhirnya memutuskan berpacaran.

"Pelaku sempat mengajak korban untuk bertemu namun korban tidak bersedia," jelasnya.

Kemudian, APW datang ke Sidoarjo untuk mengajak korban bertemu. Ia bahkan memutuskan menyewa sebuah kontrakan di Porong, Sidoarjo. Pada Jumat (5/5/2023) pelaku meminta korban datang ke kontrakannya.

"Saat bertemu pelaku mengajak korban jalan-jalan dan berhenti di sebuah rumah kosong di Porong," ujar dia.

Di rumah kosong itu, pelaku memaksa korban melakukan hubungan seksual. Korban terus melakukan penolakan. Namun pelaku tetap saja memaksa. 

"Setelah pencabulan, pelaku mengatakan, nggak usah takut aku tanggung jawab kok, nanti kalo ada apa-apa aku nikahi kamu, kemudian pelaku mengantarkan korban pulang, dan keesokan harinya pelaku pulang ke rumahnya yang di Pemalang Jateng,” jelas dia.

Setelah peristiwa tersebut, korban pun memutuskan melaporkan kejadian ini ke Polresta Sidoarjo pada Senin (7/9/2023) lalu. Hasil penyidikan, polisi pun menangkap APW pada Kamis (7/9/2023) di Porong. 

"APW juga mengakui telah melakukan persetubuhan dan perbuatan cabul terhadap korban," katanya.

Pria itu pun disangkakan dengan Pasal 81 UU Nomor 17 Tahun 2016, tentang Perlindungan Anak. APW terancam dihukum paling berat 15 tahun penjara.

Baca Juga: Duka Basuni, Anak Tercinta Menjemput Maut di Pesantren