Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warganya Ditangkap Sebarkan Hoaks Corona, Risma Harap Tak Ada Lagi

IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Meski belum ditemukan pasien positif Covid-19 atau virus corona di Surabaya, tapi virus ini sudah menghantui warga Surabaya. Tak jarang warga dengan paniknya membagikan informasi terkait virus corona tanpa memastikan kebenaran kabar tersebut. Salah satunya dialami oleh warga Wonokusumo, NF (26) hingga sempat ditangkap oleh Polda Jatim.

Untuk itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya agar tidak mudah menyebarkan kabar yang didapat tanpa adanya konfirmasi dari pihak berwenang. Pasalnya, hal tersebut bisa memantik kepanikan warga lainnya.

1. Risma imbau warganya tak gampang sebarkan hoaks

Risma saat menghadiri acara International Women's Day di kantor IDN Times, Sabtu (7/3). IDN Times/Abraham Herdyanto

Risma mengatakan, ia sudah mengetahui bahwa kabar-kabar di media sosial yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu memantik kepanikan di Kota Surabaya. Tentu saja situasi panik ini bukan hal baik. Padahal, virus corona belum ditemukan di Kota Surabaya.

"Siapa pun juga akan takut. Oleh karena itu janganlah membuat orang susah karena ketakutan itu. Janganlah membuat susah karena kepanikan itu," ujarnya di Balai Kota Surabaya, Selasa (10/3).

2. Hoaks bisa menimbulkan kerugian di masyarakat

NF (kanan), pelaku penyebar hoaks adanya pasien suspect virus corona di RSUD dr Soetomo, Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Kepanikan yang terjadi bahkan bisa menyebabkan hal negatif lain. Salah satunya yaitu panic buying di mana masyarakat membeli masker, hand sanitizer, hingga bahan makanan dalam jumlah besar. Sehingga, stok kebutuhan di pasaran kosong. Sedangkan masih ada warga lain yang benar-benar membutuhkan barang-barang tersebut.

"Kita membuat orang sudah dan sedih untuk apa, untungnya apa sih? Mari kita sebarkan kebaikan-kebaikan. Supaya orang lain tidak takut, tidak bingung," tuturnya.

3. Hoaks bisa bikin sedih orang lain

IDN Times/Sukma Shakti

Bisa saja, lanjut Risma, kabar tak terkonfirmasi tersebut merugikan orang lain yang menyebabkan kesedihan di keluarga tersebut. Misalnya, tersebarnya identitas para pasien virus corona yang sebenarnya tak boleh diketahui. Atau, orang yang sebenarnya tidak tertular tapi dikabarkan terinfeksi virus corona.

"Kalau membuat orang lain susah maka ke kita juga akan dibalas, Tuhan nggak terima. Sekian orang sedih. Coba bayangin, ya kan?" pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us