2. Risma kesulitan mencari lurah penggantinya

IDN Times/Fitria Madia

Karena dipecat, polisi lurah di dua kelurahan itu masih kosong. Risma mengaku kesulitan memilih lurah penggantinya. Alasannya, pekerjaan sebagai lurah itu sangat berat. 

Menurutnya, tugas lurah itu bukan hanya masalah teknis administrasi, tapi juga masalah pertanahan dan masalah komunikasi dengan masyarakat. 

"Jadi aku gak naruh lurah sembarangan. Itu juga aku tes. Kami tes ke psikolog, kondisinya seperti apa, layak, atau tidak?" ungkapnya.

3. Tidak dapat menaruh sembarang orang

IDN Times/Fitria Madia

Ia menuturkan bahwa dirinya tidak dapat mengambil resiko dengan menaruh sembarang orang sebagai lurah. Pasalnya, lurah memiliki peran penting yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Kan gak benar kalau ada posisi Lurah kosong. Tapi kalau aku naruh orang sembarangan kan bahaya. Kalau dia keliru melayani maayarakat di pertanahan gimana?" tuturnya.

4. Lurah yang baru dilantik langsung diberi kursus

IDN Times/Fitria Madia

Oleh karena itu, bagi lurah yang baru saja dilantik, Risma langsung mewajibkan mereka untuk mengikuti kursus pertanahan. Kedua lurah yang dilantik itu, yaitu Kelurahan Bangkingan dan Kelurahan Wonorejo.

"Begitu lurah aku lantik langsung aku kasih kursus pertanahan. Nanti, apalagi kalau ada anggaran kelurahan itu," tandasnya.

Baca Juga: Lantik 55 Pejabat Pemkot yang Baru, Begini Pesan Wali Kota Risma