Surabaya Siap PTM 100 Persen, Siswa Dibagi 2 Shift Selama Seminggu

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi PAUD, TK, SD dan SMP akan berlangsung mulai Senin (10/1/2022). PTM ini akan menggunakan mekanisme sedemikian rupa agar potensi penularan COVID-19 dapat diminmalisasi meski siswa yang masuk sekolah dalam jumlah penuh.
1. Pekan pertama PTM 100 persen akan dibagi 2 shift
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, pihaknya akan membuat skema pembagian shift untuk minggu pertama PTM 100 persen. Dua shift ini terdiri dari masing-masing 50 persen siswa di kelas. Sehingga, jumlah siswa yang PTM tetap 100 persen namun tidak terjadi penumpukan di ruang kelas.
"Jadi, di tahap awal ini mekanismenya 50 persen shift pertama dan 50 persen shift kedua, jadi tetap 100 persen. Lalu kita akan evaluasi terkait dengan prokesnya dan kesiapan anaknya," ujarnya, Jumat (7/1/2022).
Yusuf memaparkan, untuk jenjang SD, shift 1 pukul 07.00-09.00 WIB, dan shift 2 pukul 09.30-11.30 WIB. Lalu untuk SMP shift 1 pukul 06.30-09.30 WIB, dan shift 2 pukul 10.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk PAUD dan TK pembelajaran dimulai pukul 08.00-09.20 WIB.
2. Jika lancar, pekan depan dilanjut PTM 100 persen tanpa shift
Pembagian dua shift ini akan diuji coba selama satu pekan. Dalam satu pekan itu, apabila seluruh siswa dan guru bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik, maka PTM 100 persen tanpa shift sudah bisa dimulai di pekan berikutnya. Namun, jika dirasa masih perlu uji coba lagi, maka tak menutup kemungkinan sistem 2 shift akan diteruskan.
"Kalau satu minggu pertama bagus, maka minggu berikutnya tidak ada shift lagi, langsung masuk 100 persen, pagi semuanya,” imbuhnya.
Selain mengatur jadwal, Yusuf memastikan bahwa siswa yang datang ke sekolah akan langsung dicek suhu tubuhnya, memakai masker, dan mencuci tangan. Ia juga meminta sekolah menyediakan ruang transit untuk mengatur keluar masuknya siswa.
"Masuk ke ruang transit itu dulu, lalu satgas mengatur mereka untuk masuk kelas supaya tidak berkerumun. Pulangnya juga demikian, keluar kelas mereka menunggu di ruang transit, ketika orang tuanya yang jemput datang dipanggil lalu langsung pulang, sehingga tidak ada kerumunan. Nah, bagi orang tuanya kita juga siapkan aplikasi PeduliLindungi di sekolah,” jelasnya.
4. Pihak guru dan sekolah sudah siap menyambut PTM 100 persen
Di samping itu, Wakil Ketua PGRI Surabaya Achmad Suharto menambahkan bahwa par guru sudah siap menambut PTM 100 persen. Mereka juga menyiapkan sistem piket Satgas COVID-19 di setiap sekolah.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo juga meyakinkan bahwa pihak sekolah sudah menanti-nanti momen PTM 100 persen, sama sepeti para murid. Dengan ini, pembelajaran dan proses sosialisasi siswa akan lebih lancar.
"Kita juga sudah siap semuanya, baik sarana dan prasarananya, termasuk pula penataan bangkunya supaya bisa jaga jarak. Jadi, kami siap melakukan PTM 100 persen ini,” pungkasnya.
Baca Juga: 4.135 SMA/SMK di Jatim Sudah Gelar Pembelajaran Tatap Muka