Pemkot Surabaya Berangkatkan Bantuan untuk Palu-Donggala

Mulai dari biskuit hingga pembalut

Surabaya, IDN Times - Pemkot Surabaya sudah mulai mempersiapkan kloter pertama bantuan yang akan dikirimkan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto memimpin jalannya persiapan bantuan kloter pertama tersebut di lobby Balai Kota Surabaya, Rabu (3/10).

1. Mengirim kebutuhan utama

Pemkot Surabaya Berangkatkan Bantuan untuk Palu-DonggalaIDN Times/Fitria Madia

Dalam kloter pertama ini, Pemkot Surabaya menyalurkan bantuan dari warga Surabaya dan instansi pemerintahan selingkung Pemkot Surabaya. Bantuan tersebut merupakan kebutuhan primer yang dirasa mendesak yang terdiri dari beras 5 ton, mie instan 2000 dus, obat-obatan, genset 10 unit 4500 volt, gergaji senso dua unit, roti kering/biskuit 1000 box, pembalut wanita, sarung, kaos baru, susu balita, 200 lembar kain kafan, 200 kantong jenazah, dan dua unit tenda. “Untuk distribusi di sana, nanti kita koordinasikan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Palu,” ujarnya.

2. Dikirim melalui jalur laut

Pemkot Surabaya Berangkatkan Bantuan untuk Palu-DonggalaIDN Times/Fitria Madia

Eddy menuturkan bahwa bantuan ini akan dikirimkan pada Jumat (5/10). Pihaknya memilih jalur laut melalui Kapal Meratus. Jalur laut dipilih lantaran jalur udara yaitu melalui pesawat Hercules dirasa sudah cukup padat. "Pengiriman barang bantuan akan menggunakan Kapal Meratus. Namun, kalau kapal ndak datang (Meratus) kita akan menggunakan Kapal Pelni dan berangkat tanggal 7 Oktober," jawabnya.

Baca Juga: Ini Daftar Bantuan yang Diberikan Negara Sahabat Untuk Pemulihan Palu

3. Kirim bantuan tenaga

Pemkot Surabaya Berangkatkan Bantuan untuk Palu-DonggalaIDN Times/Fitria Madia

Tak hanya bantuan berupa barang, Pemkot Surabaya juga mengirimkan bantuan tenaga sebanyak 28 orang. Rinciannya, tiga orang dokter, lima perawat. Sebanyak 20 orang lainnya adalah anggota Satpol-PP, Petugas PMK, Linmas, dan petugas pemakaman dari DKRTH. “Sebenarnya rencananya petugas kami berangkatkan pada Kamis, (04/08). Namun karena tiket pesawat penuh, akhirnya kami berangkatkan mereka pada Jum’at, (05/08) pagi," pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Menolak Bantuan AS untuk Korban Gempa, Ini Alasannya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya