Lagi, Seorang Pria Loncat dari Jembatan Suramadu

Baru dua hari lalu peristiwa serupa terjadi

Surabaya, IDN Times - Masih segar kabar di ingatan kasus seorang prajurit TNI diduga loncat dari Jembatan Suramadu, kejadian serupa ternyata kembali terulang. Seorang lelaki meloncat dari Jembatan Suramadu pada Kamis (9/9/2021) malam.

1. Pengendara yang melintasi Suramadu melaporkan adanya motor yang tergeletak

Lagi, Seorang Pria Loncat dari Jembatan SuramaduANTARA FOTO/Zabur Karuru

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Giadi Nugraha menjelaskan, awal mula penemuan dugaan bunuh diri ini lagi-lagi berasal dari laporan para pengguna jalan yang melintasi Jembatan Suramadu. Sekitar pukul 23.15 WIB, mereka menemukan sebuah sepeda motor tergeletak begitu saja di tengah jembatan.

"Semalam sekitar pukul 23.15 WIB ada laporan warga mengenai sepeda motor 1 unit Honda Supra X dengan nopol L - 5250 - LO," ujar Giadi saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga: Isi Surat Wasiat Korban Dugaan Bunuh Diri di Suramadu, Menyayat Hati!

2. Ditemukan sejumlah kartu identitas dalam motor

Lagi, Seorang Pria Loncat dari Jembatan SuramaduIlustrasi kartu identitas lisensi. (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Tak lama setelah mendapat laporan tersebut, polisi pun mengecek lokasi penemuan motor di KM 2.400. Ternyata benar, sepeda motor berwarna putih-merah ditinggal begitu  saja. Di dalam jok motor ditemukann sebuah dompet yang berisi kartu identitas berupa e-KTP dan Kartu Indonesia Sehat atas nama Mastuki (30), warga Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

"Barang bukti kemudian kami amankan ke Pos Pol Suramadu," tutur Giadi.

3. Saksi mengaku ada pria yang loncat dari Suramadu

Lagi, Seorang Pria Loncat dari Jembatan SuramaduIlustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Berbeda dengan kasus bunuh diri dua hari lalu, kali ini sejumlah pengendara mengaku mengetahui adanya seorang pria loncat dari jembatan. Sebelum loncat, korban sempat terlihat menelepon seseorang. Kasus ini pun diduga kuat merupakan bunuh diri.

"Hingga saat ini jenazah korban masih dalam pencarian. Doakan agar segera ditemukan," kata Giadi.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Motor dan Surat Wasiat Tergeletak di Suramadu, Diduga Ada Bunuh Diri

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya