Korban Pembakaran Hanya Bisa Mengerang dan Menggerakkan Anggota Tubuh

Belum bisa bicara, kesakitan hebat karena alergi banyak obat

Surabaya, IDN Times - Kondisi Putri Narulita (19), korban pembakaran hidup-hidup oleh suaminya sendiri, masih cukup mengkhawatirkan. Selain karena saluran pernapasannya yang membengkak, Putri juga masih merasakan sakit yang tak tertahankan. Hal itu dikatakan oleh Sumiyati (40), ibunda Putri.

1. Putri belum bisa berkomunikasi

Korban Pembakaran Hanya Bisa Mengerang dan Menggerakkan Anggota TubuhIDN Times/Fitria Madia

Sumiyati mengatakan, anaknya masih belum bisa diajak berkomunikasi hingga saat ini. Selain karena mulutnya tersumbat alat bantu pernapasan, keadaan Putri cukup lemah untuk berkomunikasi melalui gerakan. Sumiyati hanya dapat mendengar erangan-erangan kesakitan dari anak semata wayangnya tersebut.

"Kemarin saya bilang 'ini Mama, Nak'. Terus dia mendengar kok. Berarti sadar. Dibalas cuma gerak-gerakan kaki saja," tutur Sumiyati saat ditemui IDN Times di RSUD Dr Soetomo, Rabu (16/10).

2. Dokter minta Putri memberi tahu rasa sakit yang dirasakannya melalui isyarat

Korban Pembakaran Hanya Bisa Mengerang dan Menggerakkan Anggota TubuhIDN Times/Fitria Madia

Kepala Instalasi PKRS dan Humas RSUD dr. Soetomo dr. Pesta Parulian Maurid Edwar SpAn mengatakan, dirinya sempat mengajak Putri berkomunimasi. Pesta meminta Putri untuk mengukur seberapa sakit yang ia rasakan. Ia menggunakan skala 1 sampai 10 dan meminta Putri memberikan isyarat seberapa parah sakit yang ia rasakan.

"Kalau sakit kamu di angka 1 sampai 5, angkat tangan kiri. Kalau 6 sampai 10 angkat tangan kanan. Dia angkat yang kanan. Lalu saya sebut angka satu persatu dan dia angkat tangan di angka 7. Berarti dia menilai sakitnya di angka 7," jelas Pesta.

Baca Juga: Pelaku Pembakaran Istri Diduga Lari ke Luar Jatim, Polda Ikut Memburu

3. Putri alergi banyak obat

Korban Pembakaran Hanya Bisa Mengerang dan Menggerakkan Anggota TubuhIDN Times/Fitria Madia

Rasa sakit yang dialami Putri ini berkaitan dengan alergi yang dimilikinya. Pesta mengatakan bahwa Putri memiliki alergi dengan berbagai macam obat pereda nyeri yang mengandung Paraceramol, Antalgin, Morfin

"Tapi kami kasih satu obat, masih golongan narkotik juga. Sampai saat ini belum menunjukkan reaksi alergi. Semoga saja tidak," tuturnya.

4. Dokter masih evaluasi keadaan Putri

Korban Pembakaran Hanya Bisa Mengerang dan Menggerakkan Anggota TubuhIDN Times/Ardiansyah Fajar

Saat ini tim dokter hanya dapat mengupayakan obat antinyeri bagi Putri. Pasalnya, dokter masih melakukan evaluasi terhadap saluran pernapasannya. Setelah pipa bantu pernapasan dilepas, baru tim dokter bisa menentukan apakah perlu dilakukan operasi plastik atau tidak.

"Jadi butuh waktu sekitar 1 sampai 2 kali 24 jam untuk evaluasi. Harapan kami, uap panasnya tidak terhirup ke paru-paru," pungkas Pesta.

Baca Juga: Usai Operasi, Dokter Khawatirkan Pernapasan Korban Pembakaran Suami

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya