Kebutuhan Besek Bambu Tinggi, Khofifah Dorong UMKM Tingkatkan Produksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Penggunaan besek bambu sebagai pengganti bungkus plastik daging kurban kini menjadi tren seiring maraknya kampanye pengurangan limbah plastik. Melihat potensi pasar ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan produksi besek bambu.
1. Khofifah sempat kesulitan mencari produsen besek bambu
Ide pengoptimalan produksi besek ini berasal dari pengalaman Khofifah yang kesulitan untuk mencari besek bambu saat mengatur pendistribusian sapi miliknya dan milik Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo. Ia mengaku tak banyak produsen besek bambu di Jatim.
"Karena ini saja 3000 itu kita tidak bisa satu tempat. Kemarin kami ketemu Pak Kapolda juga ternyata tidak bisa menemukan besek yang sesuai dibutuhkan. Saya juga lagi cari untuk masjid di kampung ternyata juga gak bisa dapat banyak," ujarnya di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (11/8).
2. Tren besek bambu bisa jadi peningkatan ekonomi UMKM
Oleh karena itu, Khofifah berniat untuk mendekati para produsen besek bambu dan mendorong mereka agar meningkatkan jumlah produksi. Pasalnya, tren besek bambu yang meningkat menjadi ceruk pasar yang dinilai berpotensi untuk perkembangan ekonomi UMKM di Jatim.
"Mudah-mudahan ini dapat menggerakkan UMKM kita di tahun depan kalau masing-masing kemudian akan mengkonfersi dari plastik ke besek maka mereka sudah siap-siap memproduksi dalam jumlah besar," harapnya.
Baca Juga: Khofifah Ingatkan Iduladha Jadi Sarana Komunikasi Lintas Golongan
3. Tak lepas dari kepedulian lingkungan
Namun Khofifah menekankan bahwa pengembangan produksi besek bambu ini juga tak lepas dari isu kepedulian lingkungan. Dengan produksi besek yang masif, ia berharap penggunaan plastik sebagai bungkus makanan di Jatim dapat menurun.
"Yang penting bahwa bersama-sama kita berikhtiar bagaimana penggunaan plastik itu bisa kita kurangi," pungkasnya.
4. Terdapat 3.000 besek di MAS
Sebagai informasi, Sekretaris Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Helmy Noor menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan 3.000 besek bambu dengan masing-masing kapasitas 1,5 kg. Dengan jumlah tersebut, Helmy optimis tidak ada lagi daging kurban yang dibungkus dengan kantong plastik.
"Kita total pakai besek, 3000 itu insyaallah sudah maksimal. Karena tahun kemarin hanya 2400, tahun ini 3000 insyaallah mencukupi," terang Helmy ketika ditemui di lokasi yang sama.
Baca Juga: 8 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Indonesia, Ada Pengantin Sapi lho