Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wabah COVID-19, Gereja di Surabaya Gelar Misa Pekan Suci Secara Online

(Foto hanya ilustrasi) Perayaan Paskah di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Surabaya, Minggu (12/4). SMTB for IDN Times

Surabaya, IDN Times - "Kami melihat ada sesuatu yang hilang (pada) hari Paskah tahun ini. Paskah kali ini adem ayem," Kabid Kerasulan Umum Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), FX Ping Teja mengungkapkan kepada IDN Times, Minggu (12/4).

2020 memang menjadi tahun yang berat bagi semua umat. Banyak yang tedampak akibat merebaknya virus corona. COVID-19 mengganggu sejumlah agenda penting. Termasuk perayaan Paskah tahun ini.

1. Tidak gelar misa Pekan Suci di gereja

Dok. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pengurus gereja akhirnya memutar otak untuk tetap bisa memfasilitasi ibadah para jemaatnya. Seperti halnya yang dilakukan Gereja SMTB. Gereja ini menggelar rangkaian perayaan Paskah secara online atau daring.

"Kami sejak dalam pekan suci tidak mengadakan misa dihadiri oleh umat. Semuanya pada ibadah di rumah masing-masing," kata Ping Teja.

2. Diganti dengan cara online di YouTube

Ilustrasi YouTube. unsplash.com/Szabo Viktor

Sebenarnya misa tetap disampaikan secara normal oleh pendeta. Dia tetap mengisi misa di dalam gereja. Bedanya, kali ini tanpa jemaat di dalamnya. Dia langsung berhadapan dengan kamera yang menyiarkan langsung.

"Jadi semuanya disiarkan secara online dari gereja. Kami memanfaatkan fasilitas YouTube," ucap Ping Teja.

3. Jadwal telah dirinci pihak gereja

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Untuk jadwal misa dari juga telah disesuaikan pihak gereja. Misalnya saja, perayaan Minggu Palma ada misa dua kali yakni pukul 09.00 WIB dan 18.00 WIB. Kemudian misa Kamis Putih, pukul 19.00 WIB, misa pada Jumat Agung pukul 14.00 WIB, misa malam Paskah pukul 19.00 WIB dan misa Paskah pukul 09.00 WIB dan 18.00 WIB.

"Jadi disesuaikan dengan jam yang kami kehendaki," kata dia.

4. Selipkan doa soal virus corona

Ilustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Untuk materi yang dibawakan, 'Penebusan Yesus' tetap menjadi yang utama. Tapi ada selipan doa-doa terkait wabah COVID-19. Para jemaat diajak bersama-sama meminta kepada Tuhan agar kondisi kembali normal.

"Kali ini doa umat diselipkan hal-hal yang berkenaan dengan pandemi ini," ujar Ping Teja.

"Mudah-mudahan wabah ini segera berlalu. Semuanya dapat kembali normal. Bisa berkumpul ke gereja dengan saudara se-iman," dia menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us