Surabaya Ternyata Alami Gerhana Matahari 73,8 Persen

Surabaya, IDN Times - Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) memang tidak bisa terlihat kasat mata di Pulau Jawa khususnya Surabaya. Karena wilayah Kota Pahlawan hanya mengalami gerhana matahari sebagian. Bahkan, untuk melihatnya diperlukan alat bantu.
1. Alami gerhana matahari sebagian
Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Jatim, Syamsul Ma'arif mengatakan, Surabaya hanya mengalami gerhana matahari sebesar 73,8 persen. Artinya hanya sebagian saja.
"Surabaya, gerhana matahari sebagian. Sedangkan gerhana matahari cinci terjadi di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan sekitarnya," ujarnya saat ditemui di lokasi.
2. Durasinya 3 jam lebih
Untuk durasi gerhana matahari sebagian, lanjut Syamsul, dimulai awal gerhana pukul 11.03 WIB. Kemudian puncak gerhana pukul 12.55 WIB dan gerhana berakhir pukul 14.34 WIB.
"Durasinya 3 jam, 30 menit, 29 detik," katanya.
3. Untuk mengamati butuh teleskop dan kacamata khusus
Karena hanya mengalami gerhana matahari sebagian, Syamsul menuturkan kalau mengamati fenomena ini butuh teropong/teleskop dan kacamata khusus gerhana. Maka dari itu, di halaman Masjid Al-akbar Surabaya disediakan fasilitas itu.
"Ada 9 teleskop, kita taruh di panggung 9x9 meter. 99 kacamata gerhana," jelasnya.
Baca Juga: 5 Mitos Gerhana Matahari yang Dipercaya Banyak Orang, Kamu Termasuk?
4. Nobar di masjid dinilai jadi wisata, edukasi dan reliji
Syamsul menambahkan, nobar yang digelar di Masjid Al-akbar Surabaya ini juga menjadi sarana wisata, edukasi dan religi. Sebab pengunjung selain bisa menikmati penampakan gerhana, dapat pelajaran tentang astronomi dan salat sunah berjamaah.
"Adanya pengamatan ini sekaligus jemaah salat gerhana matahari di sini," pungkasnya.
Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin, Warga Surabaya Nobar di Masjid Al Akbar