Setelah Grahadi, Giliran Dispendik Digeruduk Wali Murid Soal Zonasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ratusan wali murid melakukan aksi geruduk Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Kamis (20/6). Aksi ini merupakan upaya untuk memprotes pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi.
1. Terjadi adu dorong
Aksi protes ini sejak awal memang berlangsung panas. Bahkan, beberapa massa nyaris ricuh. Berdasarkan pantauan di lapangan, sempat terjadi saling dorong antara massa aksi dengan aparat yang berjaga di depan Dispendik Surabaya. Mereka juga menutup jalan raya Jagir Surabaya selama lima menit.
2. Wali murid kecewa
Melihat kondisi yang tak lagi kondusif, Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan pun menemui para massa aksi. Mereka pun langsung meneriaki sembari berorasi secara bergantian.
Wali murid SDN Barata Jaya Surabaya, Fitri Suhermin mengatakan mereka kecewa karena server yang telah ditutup Rabu (19/6) malam dibuka kembali pada Kamis (20/6) pagi.
"Ternyata ditutupnya server hanya untuk menenangkan kami. Kami ingin server ditutup dan PPDB zonasi dibatalkan," ujarnya.
Fitri juga mengaku kecewa karena pada sistem itu, anaknya tidak bisa masuk ke SMPN 8 yang jaraknya hanya 700 meter dari rumahnya. "Yang diterima NUN lebih kecil tapi jaraknya emang lebih dekat," ujarnya.
Baca Juga: Koordinator Aksi Sebut Ada Wali Murid yang Kena Hipertensi karena PPDB
3. Siswa mengaku tidak mampu sekolah swasta
Sementara itu salah satu siswa Tania Zalzabila Febrianti mengungkapkan, kalau mempunyai NUN 24 dengan rata-rata delapan. Namun tidak bisa masuk ke sekolah negeri terdekat. Dia mengaku tidak mampu jika harus sekolah swasta, karena terkendala biaya.
"Saya mohon keadilannya. Saya ingin bersekolah. Saya tidak mampu jika harus bersekolah di SMPN swasta," katanya.
4. Massa mengancam bertahan di Dispendik Surabaya jika tidak diakomodir
Hingga saat ini para massa masih melakukan aksinya di halaman Kantor Dispendik Surabaya. Mereka mengancam bertahan jika protesnya tidak diakomodir. Bahkan, Kepala Dispendik, Ikhsan pun sempat ditarik oleh salah seorang wali murid dan saat ini ia memilih kembali masuk ke ruangannya.
Baca Juga: Kasma, Nenek yang Bingung Lantaran Cucunya Terdampak Sistem Zonasi