Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ratusan Anak di Jatim Meninggal Akibat COVID-19

Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)
Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Surabaya, IDN Times - Jumlah kematian akibat COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) menjadi tertinggi nasional. Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 2 Agustus 2021 ada 21.012 yang meninggal dunia selama pandemik ini. Dari data itu, ratusan di antaranya terdapat korban anak-anak.

1. Tercatat 114 anak meninggal dunia kena COVID-19

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti
Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK) Jatim, Andriyanto mengatakan, terdapat 114 anak yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona SARS CoV-2.

"Masing-masing 50 anak usia 0-5 tahun dan 64 anak usia 6–18 tahun," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

2. Diestimasikan 5.082 anak yatim piatu karena orangtuanya meninggal usai terinfeksi COVID-19

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)
Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Tak hanya kematian anak, Andriyanto juga membeberkan kalau banyak anak yang kini menjadi yatim piatu setelah orangtuanya meninggal dunia akibat COVID-19. Diperkirakan ada 5.082 anak menjadi yatim piatu dengan asumsi seperempat jumlah penduduk Jatim anak usia 0-18 tahun.

"DP3AK berkolaborasi dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan stakeholder lainnya menginisiasi upaya pemulihan psiko sosial terpadu bagi anak-anak dengan orangtua meninggal karena COVID-19," katanya.

3. Data anak yatim piatu korban COVID-19 masih diverifikasi

Tiga bocah di Gresik jadi yatim piatu. Dok Istimewa
Tiga bocah di Gresik jadi yatim piatu. Dok Istimewa

Nah, untuk memastikan jumlah anak-anak dengan orangtua meninggal karena COVID-19, DP3AK saat ini melakukan pendataan by name by address. Pendataan ini masih dalam proses, untuk dilakukan intervensi dan pemberian bantuan spesifik anak.

"Anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh pendamping psikolog untuk dilakukan asesmen dan penguatan psikis selama pandemik berlangsung," terang dia.

Anak-anak tersebut, sambung Andriyanto,  juga akan diberikan peningkatan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional yang dibutuhkan anak-anak remaja, melalui daring atau luring di UPTD Dinas Sosial Provinsi Jatim.

"Bekerja sama dengan Dinas Dukcapil untuk memastikan Anak-anak tersebut memperoleh hak-hak sipilnya, misalnya akta kematian orangtua, akta kelahiran; KK yang ada namanya, kartu identitas anak dan perekaman KTP bagi yang mau berusia 17 tahun," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Truk Tebu di Ngawi Terguling, Timpa Mobil Pembeli Gorengan

18 Sep 2025, 18:33 WIBNews