Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perjuangan Pak Ribut, 19 Tahun Betah Jadi Guru Honorer

Pak Ribut (instagram.com/r_dancer_management)

Surabaya, IDN Times – Menyandang status guru honorer tak membuat Ribut Santoso lelah membagikan ilmu ke siswa-siswanya di Lumajang. Pak Ribut—begitu orang mengenalnya-, tercatat sudah 19 tahun menjadi guru honorer. Dia punya cara sendiri agar tetap ikhlas dan konsisten menjalani profesi ini.

1. Pak Ribut mengajar di 7 lembaga pendidikan

Pak Ribut saat mengajarkan muridnya tentang kaum Nabi Luth. (dok. Tangkap layar TikTok @R_DanceManagement

Pak Ribut mengaku saat ini mengajar di tujuh lembaga pendidikan baik negeri dan swasta. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lumajang. Selama 19 tahun mengajar sebagai honorer, dia tidak pernah mengeluh.

Menurut dia, profesi guru tidak sekadar pekerjaan. Dia menyebut bahwa guru ialah pengabdian. Maka dari itu, Pak Ribut tak hanya ingin cari penghasilan semata dalam profesi ini. “Guru bukan pekerjaan tapi pengabdian,” ujarnya saat Ngobrol Seru by IDN Times di Instagram, Rabu (30/3/2022).

2. Pak Ribut punya usaha persewaan baju

Pak Ribut (instagram.com/r_dancer_management)

Nah untuk mencukupi kebutuhannya selama belasan tahun sebagai honorer, Pak Ribut memilih bikin usaha berupa persewaan baju atau kostum tari. Usaha ini terbesit karena Pak Ribut memang seorang guru tari dan juga penari.

“Saya sudah punya usaha lain seperti persewaan baju. Saya di pendidikan cuma cari barokahnya bekal di akhirat,” kata dia.

3. Tak berambisi jadi PNS tapi jika diangkat akan sangat bersyukur

Pak Ribut (instagram.com/r_dancer_management)

Terkait keinginan mengejar status Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Peawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK), Pak Ribut tidak terlalu menggebu-gebu. Dia akan mensyukuri apabila diangkat sebagai pegawai. Tapi yang jelas, saat ini dia akan fokus dulu mengajar meski sebagai honorer.

“Saya ditakdirkan PNS ya Alhamdulillah, kalau tidak ya gak masalah. Saya sudah punya persewaan baju itu. Kalau saya ditakdirkan jadi PNS ya saya jalani,” ucapnya.

Jika diangkat PNS, sambung Pak Ribut, akan menjadi kado terbaik bagi ayahandanya. “Bapak tanya kapan jadi PNS. Saya bilang sabar karena rezeki masih banyak. Apalagi bapak sering-sering sakit-sakitan. Kemarin saya ke Bupati dan Wabup (Lumajang) memang mendoakan seperti itu (jadi PNS), tapi saya gak kepikiran sampai ke sana jadi PNS,” dia mengungkapkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us