Surabaya, IDN Times - Reaktivasi rel kereta api di Madura menjadi perbincangan. Terlebih, proyek yang sudah tertera dalam Perpres 80 Tahun 2019 itu digaungkan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi mulai mendapatkan sokongan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dan DPRD Jatim.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak ketika menghadiri FGD yang digelar Pokja Jurnalis Grahadi menyampaikan reaktivasi kereta Madura menjadi prioritas utama. Alasannya, banyak manfaat yang akan didapatkan.

"Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) juga menyampaikan agar Kementerian Perhubungan mempercepat reaktivasi kereta di wilayah Jawa Timur,” ujarnya di FGD, Selasa (31/3/2023).

Sama halnya Emil, Ketua Komisi B DPRD Jatim, Aliyadi Mustofa, mengapresiasi gagasan besar pemerintah yang merancang Perpres 80 tahun 2019, di dalamnya memuat proyek reaktivasi jalur kereta Madura. Menurutnya, jika reaktivasi terealisasi, akan sangat menguntungkan masyarakat Madura.

"Walau tidak segampang membalikkan telapak tangan, ini (usaha Fauzi merektivasi kereta Madura) perlu kita dukung," imbau Ali.

Ali menjelaskan, realisasi Perpres 80 Tahun 2019 memerlukan investasi besar. Untuk proyek-proyek Madura, misalnya, setidaknya mencapai Rp40 triliun.  Di sisi lain, Ali mengingatkan, sosialisasi terhadap masyarakat juga harus menjadi perhatian utama. Ini agar proyek bisa berjalan sesuai rencana.

“Sosialisasi harus dilakukan dengan pendekatan Madura,” tegas dia.

Ketua DPP Ormas Madura Asli (Madas), Berlian Ismail Marzuki membeberkan faktor yang banyak membuat orang Madura merantau. Salah satu yang jadi alasan ialah infrastruktur yang kurang.

“Kenapa Madura banyak merantau, karena di tanah kita tidak bisa (berkembang) karena aksesnya terhambat. Kalau ini (jalur kereta) dibuka tentu yang diuntungkan ya masyarakat Madura,” pungkas dia.

Baca Juga: Khofifah-Emil Komitmen pada Reaktivasi Rel Kereta Api di Madura