Nabung Bertahun-tahun Penjual Kerupuk Probolinggo Naik Haji

Inspiratif banget!

Surabaya, IDN Times - Seorang penjual kerupuk di Pasar Wonoasih, Probolinggo Nur Hasanah (49) mewujudkan cita-citanya berangkat haji. Calon Jemaah Haji (CJH) yang tergabung dalam kloter 43 embarkasi Surabaya ini mengaku berjuang dengan bertahun-tahun menabung.

Sebagai pedagang, Nur mengaku pendapatannya tidak menentu. “Saya berjualan kerupuk renteng di pasar mulai jam 3 dini hari sampai jam setengah 10 pagi. Ya tergantung ramai atau tidaknya. Kalau sepi, jam 9 saya sudah pulang,” ujarnya.

Karena punya keinginan kuat berhaji, Nur dan suaminya yang berprofesi petani memtuskan mendaftar haji pada 2011. “Saya dan suami, Pak Kholili dari dulu ingin mendaftar haji tetapi uang kami saat itu belum mencukupi,” terangnya.

Kebetulan saat itu, lanjut Nur, ada BMT Syariah yang menawarkan dana talangan haji. “Saat itu, saya punya uang Rp11 juta, kurang Rp14 juta, saya pun pinjam ke BMT. Dalam waktu satu tahun, saya bisa melunasi utang saya di BMT,” ungkapnya.

Sambil menunggu masa keberangkatannya, Nur rutin menabung di BMT. “Setiap hari saya menabung kadang Rp5 ribu, kadang Rp10 ribu. Tiap hari Jumat libur. Ketika nabung pada hari Sabtu, saya nabung untuk jatah dua hari,” ungkapnya.

Nur dan Kholili mestinya tahun ini berangkat bertiga bersama ibunda. Namun takdir berkata lain, sang ibunda telah wafat. Sementara sang suami sakit stroke. Di Tanah Suci nanti, Nur memanjatkan doa terbaiknya untuk ibunda tercinta serta anak-anak dan keluarga di tanah air. Dia juga ingin memanjatkan doa untuk kesembuhan sakitnya dan suaminya. 

“Semoga diijabah Allah SWT,” harapnya. Diketahui, Nur juga sedang sakit pada bagian kakinya. “Yah kondisi saya seperti ini, susah jalan. Suami saya juga sudah 3 tahun ini sakit stroke tetapi Alhamdulillah kami bisa berangkat.” ucapnya penuh syukur.

Baca Juga: Kisah Abdul Haris, Buruh Cangkul Sawah Asal Pasuruan Akhirnya Berhaji

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya