Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjenguk Satpol PP yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum buruh pada saat demontrasi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024. Salah satu anggota Satpol PP yang dijenguk itu berinisial AM di Banyuurip Surabaya, Minggu (3/12/2023).

Saat dijenguk, AM menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya. Ia mengatakan, waktu itu hanya ingin membukakan warga yang ingin lewat pedestrian. Karena massa buruh yang srdang longmarch memang menutup total jalan raya dan pedestrian di kawasan Jalan Ahmad Yani Surabaya.

"Saya ditendang, itu massa nutup jalan sampai batas pedestrian atas tratoar. ada warga minta tolong katanya gak bisa jalan," ujarnya. 

AM mengaku hanya meminta agar diberi jalan untuk seukuran satu sepeda saja. Namun, ada oknum buruh justru marah dengan permintaan tersebut. "Saya minta tolong massa dibukakan jalan satu sepeda motor aja agar bisa lewat," katanya.

"Saya ngomong orang pendemo yang di depan itu. 'Pak minta tolong kalau boleh dikasih satu jalan sepeda buat orang lain untuk jalan'," imbuh dia. "Orangnya emosional, yang satunya. yang ini emosi tapi gak mukul. Kalau temannya itu yang mukul dari belakang," katanya.

AM merasakan dirinya mendapatkan satu kali tendangan. Kemudian dipukul sebanyak tiga kali. Akibat perlakuan tersebut, AM mengalami cedera pada bagian tulang rusuknya.

"Ini ada sesak, rusuk nyeri, kepala pusing belakang. Kata dokter, tidak apa-apa mungkin karena kena benturan jadinya gitu," ucapnya.

AM yang baru kerja selama 11 bulan ini pun harus istirahat terlebih dahulu untuk pemulihan. Dokter merekomendasikan istirahat selama 3 - 4 hari. Sementara Eri sudah menyiapkan hadiah jika AM telah berdinas nanti.

"Jadi penghargaan adalah ujian dari Satpol PP luar biasa dua-duanya. Bisa saya sebutkan ketika sehat mengadakan apel menghadirkan ASN Kota Surabaya, saya memberikan penghargaan kepada beliauanya," pungkasnya.

Baca Juga: Anggota Satpol PP Patah Tulang Belikat usai Ditendang Pendemo