Ditemukan Klaster Ponpes di Surabaya, Diduga dari Bangkalan

CT Value pasien di bawah 25

Surabaya, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Surabaya mengonfirmasi bahwa terjadi penularan COVID-19 di salah satu pondok pesantren Kota Pahlawan. Penularan ini diduga dibawa seorang santri dari Bangkalan. Satgas pun melakukan tracing.

"Disampaikan teman satgas, dari pondok pesantren itu ada indikasi tertular rekan-rekannya yang dari Bangkalan. Kita masih tracing lebih lanjut detailnya seperti apa," ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Kamis (10/6/2021).

1. Sudah menjadi klaster, bermula dari dua santri terjaring

Ditemukan Klaster Ponpes di Surabaya, Diduga dari BangkalanIlustrasi pondok pesantren (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) menyampaikan penularan di pondok pesantren di Surabaya itu telah menjadi klaster. Kasus ini bermula dari ada dua santri yang terlacak ketika penyekatan di Jembatan Suramadu.

"Klaster Pondok diwilayah Surabaya, di dapatkan dari pengembangan dua orang santri yang tertracing pada penyekatan Suramadu," ujar Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara.

2. Total ada 14 orang yang positif COVID-19

Ditemukan Klaster Ponpes di Surabaya, Diduga dari BangkalanPeresmian RS Lapangan COVID-19 di Jalan Indrapura, Surabaya, Selasa (2/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jatim.

Setelah terkonfirmasi posisitif, Nalendra menyampaikan kalau dilakukan pengembangan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok tersebut. Hasilnya, sebanyak total 14 orang dinyatakan positif COVID-19.

"Selanjutnya dikirim ke RSLI untuk menjalani perawatan," ucap Nalendra.

Baca Juga: Muncul Klaster Keluarga, Jember Terapkan PPKM Ketat di Zona Kuning

3. Semuanya laki-laki, CT value di bawah 25

Ditemukan Klaster Ponpes di Surabaya, Diduga dari BangkalanIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, 14 pasien ini semuanya laki-laki. Yang menjadi catatan penting bagi RSLI, semua CT value pasien di bawah 25. Artinya ada kemungkinan tertular COVID-19 varian baru. "Untuk itu supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," pungkas Nalendra.

Baca Juga: Ada 82 Pasien dari Klaster Madura yang Dirawat di Surabaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya