Mengenal Tradisi Unik Warga Songgoriti Rawat Sumber Air 

Selamatan tersebut juga sekaligus menyambut bulan Ramadan

Batu, IDN Times - Warga Songgoriti Kota Batu memiliki tradisi unik untuk memperingati hari air. Mereka menggelar selamatan Nadah Banyu dan Ngumbah Dandang sebagai bentuk penghormatan sekaligus merawat sumber air yang ada. Tradisi tersebut rutin dilakukan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa. 

1. Ada tiga ritual yang dilakukan

Mengenal Tradisi Unik Warga Songgoriti Rawat Sumber Air Prosesi tusuk bumi sebagai simbol permohonan keselamatan. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Forum Musyawarah Lingkungan Songgoriti, Mishar menjelaskan bahwa rangkaian ritual selamatan Nadah Banyu dan Ngumbah Dandang diawali dengan tusuk bumi. Tusuk bumi sendiri ditandai dengan menusukkan sebuah pusaka ke bumi di titik tengah desa sembari dilakukan tabur garam. Hal itu dilakukan sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada yang maha Kuasa agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari, masyarakat diberikan keselamatan. 

"Kemudian ada juga ngumbah dandang atau mencuci periuk di sumber air. Hal itu disimbolkan sebagai rasa syukur atas rezeki air melimpah yang sudah diberikan tuhan. Karena sumber dari kehidupan adalah air, maka perlu ada penghormatan khusus," tambahnya. 

2. Ritual dilakukan untuk merawat sumber air

Mengenal Tradisi Unik Warga Songgoriti Rawat Sumber Air Prosesi pembersihan sumber air di kawasan Snggoriti. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah selesai melakukan ritual utama tersebut, masyarakat kemudian melanjutkan dengan menggelar doa bersama dan tumpengan di pelataran parkir dekat Candi Songgoriti. Kemudian rangkaian acara nadah banyu dan ngumbah dandang ditutup dengan kembali bujana yakni makan bersama tumpeng yang sudah dibawa masyarakat. 

"Jadi sumber air itu merupakan berkah yang harus dirawat. Caranya tentu macam-macam salah satunya dengan selamatan yang seperti kami lakukan. Kebetulan hari ini juga bersamaan dengan hari air sedunia," tambahnya. 

3. Juga sebagai kegembiraan sambut Ramadan

Mengenal Tradisi Unik Warga Songgoriti Rawat Sumber Air Proses mengarak tumpeng sebagai sedekah bumi doa bersama atas sumber air yang melimpah. IDN Times/Alfi Ramadana

Mishar juga menyebut bahwa giat selamatan nadah banyu dan ngumbah dandang itu juga sebagai bagian menyambut bulan Ramadan. Seperti diketahui, kurang dari dua pekan bulan Ramadan akan datang. Maka untuk menyambut bulan suci tersebut perlu adanya persiapan jiwa dan raga. Untuk itu perlu adanya pembersihan diri dan lingkungan yang disimbolkan dengan ngumbah dandang tersebut. Artinya ketika bulan Ramadan tiba, masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan maksimal. 

"Kebetulan harinya juga baik. Jadi para sesepuh ini berkumpul bersama untuk berdoa memohon kebaikan," sambungnya. 

Baca Juga: 5 Tradisi di Bojonegoro, Ada Ritual Gumbregan Hingga Sedekah Bumi

4. Libatkan anak muda

Mengenal Tradisi Unik Warga Songgoriti Rawat Sumber Air Anak-anak secara bergantian mencuci dandang yang mereka bawa. IDN Times/Alfi Ramadana

Dalam prosesnya, gelaran tersebut juga melibatkan para pemuda dan anak-anak sekolah. Mishar menyebut bahwa hal itu sebagai pengenalan budaya kepada generasi muda bahwa masyarakat memiliki tradisi bagus yang bisa dilestarikan. Ia berharap anak-anak muda itu bisa belajar dan mau melestarikan budaya tersebut. 

"Tidak hanya budayanya saja tetapi juga merawat sumber airnya. Karena ini merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat," tandasnya. 

Baca Juga: Antropolog Unair Nilai Wajar Ritual Kendi Nusantara di IKN

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya