Polemik PPDB, Pemkot Malang Ajukan Penerimaan Sistem Online 

Untuk atasi masalah patokan jarak dalam sistem zonasi

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akhirnya angkat bicara mengenai permasalahan yang terjadi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Saat ini Pemkot Malang tengah menggodok beberapa rencana yang dimungkinkan bisa menjadi solusi dari permasalahan tersebut. 

1. Buka opsi tambah pagu

Polemik PPDB, Pemkot Malang Ajukan Penerimaan Sistem Online IDN Times/ Alfi Ramadana

Salah satu opsi yang bisa diambil oleh pemerintah kota Malang adalah penambahan pagu. Hal itu sudah masuk dalam tahap penggodokan. Namun demikian, Wali Kota Malang, Sutiaji masih belum bisa memastikan apakah opsi tersebut akan digunakan untuk mengatasi permasalahan PPDB. 

"Memang ada dua SD yang ini bangunanya bisa dijadikan SMP. Tetapi semua pertimbangan yang diambil masih harus sesuai teritori. Tetapi yang jelas kami akan konsultasikan dulu," ucapnya Sabtu (25/5). 

2. Sistem nilai tak digunakan jadi masalah

Polemik PPDB, Pemkot Malang Ajukan Penerimaan Sistem Online IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut, Sutiaji menambahkan bahwa jika diidentifikasi permasalahan yang muncul dari wali murid adalah lantaran sistem nilai tak digunakan. Sehingga hal itu membuat PPDB menjadi lebih rumit. Lantaran patokan yang digunakan hanya berdasarkan jarak. 

"Kalau dulu kenapa tidak ada komplain karena mereka tereliminasi dengan sendirinya melalui sistem nilai. Sementara kalau sekarang hanya menggunakan sistem teritorial," imbuhnya. 

Baca Juga: Protes Soal PPDB, Puluhan Wali Murid Datangi Kantor DPRD Kota Malang

3. Lebih cermat dalam memilih

Polemik PPDB, Pemkot Malang Ajukan Penerimaan Sistem Online IDN Times/ Alfi Ramadana

Permasalahan lain yang muncul dalam sistem PPDB ini adalah siswa yang jaraknya lebih dekat gagal diterima di sekolah tersebut. Hal itu terjadi lantaran, dalam pilihan sekolah yang diberikan sata pendaftaran sekolah terdekat bukan prioritas dari wali murid. 

"Semisal ada contoh yang kirim pesan ke saya bahwa rumahnya dekat dengan SMPN 13 kota Malang. Tapi anaknya tidak diterima. Ternyata hal itu terjadi karena pilihan pertama yang diambil adalah SMPN 4 Malang. Sehingga ketika tak diterima di SMPN 4, tidak bisa mengambil slot di SMPN 13 lantaran sudah terisi," jelasnya. 

4. Minta proses PPDB berbasis online

Polemik PPDB, Pemkot Malang Ajukan Penerimaan Sistem Online IDN Times/ Alfi Ramadana

Untuk mengatasi masalah yang sama terulang kembali di masa depan, Wali Kota Malang meminta untuk sistem PPDB menggunakan online. Namun, nantinya orang tua tidak lagi bisa memilih sekolah untuk anaknya. Semua akan terseleksi secara sistem online. 

"Nanti pendaftaranya dengan cara online dan akna tereliminasi dengan sistem. Sekolahnya adalah yang terdekat. Ini nanti juga berkaitan dengan rolling guru. Jadi nantinya tidak ada lagi sekolah yang maju dan tertinggal," tandasnya. 

Baca Juga: PPDB Banyak Dikritik, Dinas Pendidikan Malang Angkat Bicara

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya