Gladak Perak Ambruk, Sementara Akan Pakai Jembatan Gantung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lumajang, IDN Times - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyebut bahwa Jembatan Gladak Perak akan dibangun kembali. Pembangunan bakal dimulai awal tahun depan dan diperkirakan bakal memerlukan waktu selama 9 bulan hingga selesai. Jembatan Gladak Perak sendiri putus setelah diterjang lahar Gunung Semeru pada erupsi Sabtu (4/12/2021) lalu. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur penghubung Lumajang - Malang.
1. Akan dibangun jembatan gantung
Sementara proses pembangunan Jembatan Gladak Perak bakal dibangun kembali, untuk akses sementara akan dibangun jembatan gantung. Jembatan tersebut nantinya bakal bisa dilalui kendaraan roda dua dan tiga untuk keperluan distribusi logistik kebutuhan masyarakat.
"Kalau untuk akses roda 4 kemungkinan nanti bakal dibangunkan jalan melewati Kecamatan Pasirian, Tempursari hingga tembus Pronojiwo. Jalan yang akan dibangun tersebut biasa digunakan masyarakat untuk menuju kebun," tambahnya.
2. Roda 4 dibuatkan jalur alternatif
Thoriq menyebut bahwa jalur alternatif tersebut memang bakal menempuh waktu lebih lama. Tetapi paling tidak hal itu bisa menyambung koneksi antara Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro yang terputus. Kondisi itu membuat proses penyaluran logistik juga harus terhambat.
"Kalau untuk jalur alternatif ini memerlukan waktu tempuh hingga satu jam saja. Karena memang dari Kecamatan Pasirian harus melewati Tempursari dulu sebelum sampai ke Pronojiwo," tambahnya.
Baca Juga: Sejarah Jembatan Gladak Perak yang Putus Akibat Erupsi Gunung Semeru
3. Warga akan direlokasi
Untuk penanggulangan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, maka kawasan yang terdampak parak erupsi Gunung Semeru akan direlokasi. Saat ini pemerintah Kabupaten Lumajang masih mencarikan lahan yang nantinya bakal dijadikan tempat relokasi bagi msyarakat yang terdampak.
"Kami sudah ada beberapa gambaran lahan. Seperti di area Kampung Renteng ada satu kawasan tanah milik Perhutani yang kemungkinan akan diusulkan menjadi lokasi relokasi," tambahnya.
Terlepas dari itu, saat ini Thoriq menyebut bahwa tim di lapangan terus melakukan inventarisir kebutuhan masyarakat. Hasil inventarisir akan disesuaikan dengan bantuan yang masuk. Baru setelah itu, bantuan yang masuk berupa kebutuhan pakaian akan disalurkan kepada masyarakat.
"Jadi kami lihat dulu berapa kebutuhan masyarakat lalu berapa bantuan yang masuk. Setelah itu baru akan kami sesuaikan untuk penyalurannya," pungksnya.
Baca Juga: Gladak Perak Putus, Khofifah Pastikan Segera Dibangun Jembatan Darurat