Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok Orangnya

Jokowi jelaskan soal isu PKI dan antek asing.

Lampung, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah tak kuasa menahan rasa geram terhadap para pelaku penyebaran hoaks dan fitnah atas dirinya.  

Dalam sebuah pidatonya di Lampung Tengah, Jumat (23/11), Jokowi mengungkapkan ingin mencari dan menabok orang yang terus menerus memfitnah dan menyebarkan berita bohong alias hoaks di media sosial (medsos) tentang dirinya.  

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. Lha kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astaghfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul," ujar Jokowi terkait fitnah yang menyebutnya anggota PKI. 
 

Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks yang Sebut Jokowi Anggota PKI

1. Empat tahun Jokowi terus bersabar

Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok OrangnyaTwitter/@KSPgoid

Jokowi mengaku sudah 4 tahun terus disudutkan oleh berbagai hoaks dan fitnah. Namun dirinya terus bersabar. Namun, kesabaran itu ada batasnya, karena ternyata banyak yang percaya hoaks tersebut.  

"Ya Allah sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lho, lha kok percaya? Enam persen itu 9 juta lebih loh, kok percaya? Lahir saja belum kok (saya ) di bawah podium Aidit," papar Jokowi menyentil meme yang memperlihatkan foto seseorang mirip dirinya mendengarkan pidato tokoh PKI, Aidit.  
 

2. Soal isu antek asing, Jokowi sebut berhasil menguasai banyak usaha yang sebelumnya dikuasai asing

Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok OrangnyaANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Tak hanya diserang dengan isu PKI, Jokowi juga mengaku dituduh sebagai  antek-antek asing. 

"Ada lagi, isu-isu antek asing. Antek asing yang mana? Blok Mahakam, itu puluhan tahun dikuasai Prancis dan Jepang, 2015 sudah kita serahkan 100 persen ke Pertamina. Blok Rokan yang berapa puluh tahun dikuasai Amerika, baru saja dikelola Pertamina," ujarnya. 

Begitu juga dengan Freeport. "Sejak 1970 kita hanya dapat 9 persen dan diam saja, sekarang kita sudah dapat 51 persen. Antek asing yang mana?" ujarnya. 

3. Jokowi tegaskan orang Indonesia banyak di China bukan sebaliknya

Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok OrangnyaDok IDN Times/Istimewa

Soal isu tenaga kerja asing (TKA), terutama dari China, Jokowi menyatakan, tidak benar bahwa Indonesia diserbu TKA asal China. Sebaliknya, kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, pekerja Indonesia lah yang banyak di China.  

"Pak Jokowi antek asing, katanya, karena lebih 10 juta TKA asal China. Ternyata hanya 80.000 TKA dan TKA asal China hanya 24.000. Saya bandingkan dengan negara lain, ini TKA di Uni Emirat Arab 80 persen, Arab Saudi 33 persen, Brunai 30 persen. Kita hanya 0,03 persen," ujar Jokowi.  

"Justru orang kita di China 80 ribu, Hong Kong 160 ribu, Taiwan 200 ribu. Totalnya 440.000. Berarti orang sana antek orang Indonesia," ucap mantan Wali Kota Solo ini.  
 

4. Jokowi minta masyarakat tidak percaya hoaks dan berita fitnah

Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok OrangnyaANTARA FOTO/Wahyu Putro

Jokowi pun meminta agar masyarakat tidak mudah percaya isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipercaya.  

"Ada kriminalisasi ulama, saya tiap hari dengan ulama. Tiap hari, tiap minggu keluar-masuk pondok pesantren kok. Kriminalisasi yang mana? Jangan isu seperti ini yang dipercayai, berbahaya sekali kita nanti," tegasnya.  
 

5. Jokowi pesan masyarakat jaga persaudaraan meski beda pilihan politik

Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok Orangnyasetkab.go.id

Jokowi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga dan merawat persatuan, persaudaraan, dan kerukunan bersama. Jangan sampai masyarakat tidak bertegur sapa gara-gara beda pilihan politik.  

"Jangan sampai, saya titip, karena pilihan bupati, pilgub, pilpres, antarkampung engga saling sapa. Di majlis taklim tidak saling sapa, antar teman tidak saling sapa.
Ini pesta demokrasi setiap lima tahun ada, pasti ada. Jadi jangan sampai hal-hal seperti ini karena pengaruh-pengaruh politik dan sosmed," ucapnya.  

Jokowi menegaskan, rugi besar kalau sampai tidak saling sapa. "Enggak usah saling hina ini saudara kok. Saya kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat," ujarnya.  

Baca Juga: Geram Difitnah Terkait PKI, Jokowi: Apa Ada PKI Balita?

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya