Malang, IDN Times - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS ) menerima laporan bahwa 4 orang warga Malang sempat dilaporkan hilang. Ternyata, mereka dibawa oleh polisi ke Polres Malang secara tiba-tiba. 

Sekjen KontraS, Andy Irfan mengatakan, empat orang tersebut di antaranya yakni satu orang pengunggah  video viral di gate 13, dua orang warga Pakis dan satu orang warga Kepanjen.

"Jadi malam ini kami mendapat laporan dari beberapa teman-teman, ini telah terverifikasi laporannnya," ujarnya ditemui, Rabu (5/10/2022) malam. 

Lebih jauh, Andi menjabarkan, satu orang pengunggah video dibawa oleh Polisi pada Senin (3/10/2022) lalu. Ia baru dipulangkan pada Selasa (4/10/2022).

"Jadi beliau didatangi polisi di tempat kerja, tanpa ada surat perintah, tanpa penjelasan dia siapa, dibawa ke dalam mobil ternyata dibawa ke Polres Malang," ungkap Andy.

Saat berada di Polres Malang itu, pengunggah video tersebut dimintai keterangan mengenai video viral. Ia juga di BAP, setelah itu dipulangkan.

"Selesai tapi HPnya tidak dikembalikan," ucapnya. 

Adapun dua orang warga Pakis dibawa polisi saat sedang memasang spanduk bertulisakan "Usut Tuntas" di daerah Pakal. Mereka dituding melakukan vandalidme.

"Satu hari dua hari yang lalu lah (penangkapan), dia pas masang (spanduk) ketahuan di jalanan di daerah Pakis," jelas dia.

Satu orang lainnya yang merupakan warga Kepanjen, masih belum diketahui pasti penyebabnya apa. Orang tersebut dilaporkan oleh lurah setempat ke KontraS.

"Ada satu laporan lagi dari Kepanjen tapi kita belum tau detail peristiwa kayak apa, dia juga dimintai keterangan polisi dan di BAP," urai Andy.

"Artinya itu memang ada. Faktanya polisi bergerak untuk mengkriminalkan sejumlah suporter," tambahnya.

KontraS akan berupaya untuk memberikan perlindungan kepada orang-orang yang telah dibawa secara tiba-tiba oleh Polisi. "Ini kita lagi urus untuk melapor ke LPSK," tandasnya.

Baca Juga: Kontras: Korban Meninggal Kanjuruhan Tak Disertai Autopsi