Skenario Terburuk, Jatim Berpotensi Diguncang Gempa Magnitudo 8,7
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Berdasarkan studi sejarah aktivitas gempa di wilayah selatan Jawa Timur, gempa hingga berkekuatan magnitudo 8,7 dikhawatirkan akan terjadi di masa depan. Apalagi, beberapa waktu terakhir gempa yang cukup besar sudah beberapa kali mengguncang wilayah tersebut. Pemerintah diminta untuk mempersiapkan mitigasi bencana gempa hingga potensi tsunami.
1. Skenario terburuk gempa di selatan Jatim mencapai magnitudo 8,7
Kepala Badan Meteorolongi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Gempa Nasional, terdapat skenario terburuk potensi gempa berkekuatan magnitudo 8,7 yang mengguncang wilayah selatan Jatim. Gempa ini berkekuatan tinggi hingga mungkin saja menyebabkan dampak yang besar.
"Skenario terburuk yang pernah dilakukan studi oleh Pusat Studi Gempa Nasional, di Jatim magnitudo terbesar 8,7 berdasarkan kejadian yang pernah terjadi di masa lalu," ujar Dwikorita dalam konferensi persnya, Jumat (21/5/2021) malam.
2. Jatim pernah mengalami tsunami
Dwikorita mengingatkan bahwa selatan Jatim adalah wilayah subduksi lempeng yang memang berpotensi terjadi gempa tektonik. Salah satu bukti nyata adanya gempa dahsyat di Banyuwangi hingga menyebabkan tsunami pada tahun 1994. Berdasarkan kajian masa lalu, tak menutup kemungkinan skenario terburuk gempa hingga magnitudo 8,7 bisa terjadi di Jatim.
"Itu lah yang menjadi pegangan. Meski ini belum tentu terjadi, tapi ini skenario terburuk jadi harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan. Kita harus tetap mengantisipasi," tutur Dwikorita.
3. Mitigasi bencana di Jatim belum maksimal
Sayangnya, potensi gempa besar ini berbanding terbalik dengan kesiapan Jatim dan daerah-daerah di pesisir untuk dalam mitigasi bencana. Dwikorita menyoroti bagaimana pemerintah daerah di Jatim kurang memikirkan mitigasi bencana gempa dan tsunami.
"Pemda yang ada di wilayah sepanjang pesisir Jawa atau Provinsi yang memiliki pesisir selatan jawa perlu mewaspadai adanya peningakatan aktivitas kegempaan dalam beberapa bulan terakhir. Kami mohon agar memastikan kosntruksi bangunan di wilayah pesisir selatan Jawa terutama bangunan vital seperti sekolah, kantor, mal, pastikan sesuai standar bangunan tahan gempa. Mohon rumah sakit dan bangunan penting," ungkapnya.
Baca Juga: BMKG: Gempa Blitar Karena Subduksi Lempeng Indo-Australia
4. Banyak jalur evakuasi yang belum memadai
Salah satu hal yang dirasa masih kurang di Jatim dalam mitigasi bencana adalah jalur evakuasi tsunami. Beberapa wilayah rawan tsunami masih belum memiliki jalur evakuasi. Jika ada pun, jalur tersebut masih kurang memadai seperti medan, jarak, dan perawatannya.
"Ternyata jalur evakuasi tsunami hampir sebagian besar kabupaten di Jawa Timur belum mewaspadai. meski BMKG mengeluarkan peringatan dini tapi jalur tersebut belum memadai," sebutnya.
Baca Juga: Gempa Blitar Rusak Rumah, Warga Lumajang Tidur di Tenda Darurat