Subvarian Baru COVID-19 Kembali Merebak, Ada 1300 Pasien Meninggal 

Paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya dan Jakarta

Surabaya, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengakui kalau meningkatnya kasus COVID-19 disebabkan oleh subvarian baru. Dia menyebut ada tiga subvarian baru, satu di antaranya kembali merebak di Indonesia.

"Jadi memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura," ujarnya saat di Unair, Rabu (9/11/2022).

Budi menyampaikan, subvarian baru itu memang ciri-cirinya ialah penularannya cepat sehingga mengakibatkan ada lonjakan kasus. "Orang sudah divaksin, sudah kena, cepat juga tertular. Dan masuk RS (rumah sakitnya) juga sedikit di atas BA2.75 bulan Agustus kemarin," kata dia.

Menurut Budi, saat ini jumlah pasien yang dirawat  mencapai 24.000 orang. Adapun jumlah pasien dengan kondisi berat sebanyak 10.000 orang dengan korban meninggal 1.300 orang sejak Oktober.

"Itu untuk yang berat saya kaget, 40 persen belum vaksin atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu 50 persen belum vaksin dan 80 persen belum booster," beber dia.

Budi memprediksi, kasus COVID-19 di Indonesia akan terus melonjak. Dia mengakui kalau sekarang sudah masuk gelombang ketiga. Tapi, kasus-kasus terbanyak, apalagi yang subvarian baru, banyak ditemukannya di kota-kota besar.

"Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombangnya sudah mulai naik sekarang. Jadi dijaga dari sekarang," katanya.

Melihat fakta itu, Budi mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster untuk segera vaksin. "Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa dibooster," imbau dia.

"Karena vaksinasi dan booster itu sangat mengurangi risiko masuk RS dan wafat.  Dia akan tertular, gak apa-apa tertular, tapi kalau dia divaksinasi, dia itu ringan. Jadi tolong cepat-cepat vaksinasi, dan yang sudah tapi belum booster, cepat dibooster," katanya.

Selain vaksin, Budi mengimbau masyarakat memperketat protokol kesehatannya lagi "Jadi saran saya, tetap pakai masker. Karena kasusnya lagi naik cepat sekarang. Dan yang belum divaksin, harus segera booster," pungkas dia.

Baca Juga: BQ.1.1, Subvarian Omicron, Sumbang Kasus COVID-19 Baru di AS

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya