Para Penjahit di Magetan Kebanjiran Pesanan Seragam Sekolah

Magetan, IDN Times – Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, para penjahit seragam sekolah di Magetan, Jawa Timur, menghadapi lonjakan pesanan yang signifikan. Sejak awal Juli 2024, banyak penjahit terpaksa menolak pesanan umum dan fokus pada seragam sekolah.
1. Penjahit Membatasi Jumlah Garapan

Salah satu penjahit yang kebanjiran pesanan adalah Serasi Tailor di Desa Tebon, Kecamatan Barat. Supardi (52), pemilik Serasi Tailor, mengatakan bahwa pesanan seragam sekolah mulai berdatangan sejak pertengahan Juni. Pesanan datang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
"Tahun ajaran baru ini, khusus bulan Juli, kami fokus pada seragam sekolah dan tidak menerima pesanan umum. Kami tidak ingin mempertaruhkan reputasi kami sebagai penjahit handal di Magetan," ujar Supardi, Senin (08/07/2024).
Supardi membatasi penerimaan pesanan hanya sekitar 50 seragam sekolah. Meski demikian, bersama istrinya Suarningsih (51), ia mengaku kewalahan menangani lonjakan pesanan yang meningkat hingga 100 persen. Biasanya, mereka hanya mengerjakan empat potong per hari, tetapi kini meningkat menjadi sepuluh potong.
2. Tarif Menjahit Seragam Sekolah

Untuk tarif menjahit seragam, Serasi Tailor mematok harga mulai dari Rp130 ribu hingga Rp180 ribu per tiga setel seragam.
"Saya membantu bapak mulai dari menjahit, memotong, hingga membuat lubang kancing. Mencari penjahit di musim seperti ini memang sulit," tambah Suarningsih.
Tidak hanya Serasi Tailor, penjahit lain di Magetan juga mengalami peningkatan pesanan serupa menjelang tahun ajaran baru ini.
3. Penjahit Berburu dengan Waktu

Dengan jadwal masuk sekolah yang semakin dekat, yaitu pada 18 Juli mendatang, para penjahit berusaha keras menyelesaikan pesanan tepat waktu agar seragam bisa digunakan oleh para siswa.
"Lembur sampai malam-malam kami mas, takutnya pas hari H masuk sekolah seragam belum jadi. Kasihan anak-anak, selain itu kami juga malu tidak dapat selesaikan pesanan tepat waktu," pungkas Supardi.