Ini Penyebab Harga Gula di Surabaya Naik 

Gawe kopi pahit ae lurrr

Surabaya, IDN Times - Harga gula di Surabaya naik. Hal ini karena Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan harga gula menjadi Rp17.500 per kilogram. 

Pantauan IDN Times di Pasar Tambahrejo Surabaya, harga gula di kios milik Irul (27) berada di angka Rp18 ribu perkilogram. Sebelumya hanya Rp16 ribu perkilogram. 

"Gak tahu naik kenapa, mungkin karena puasa, nek gak ngunu gagal panen karena udan (kalau gak gagal panen, karena hujan)," ujarnya. 

Sementara, di Pasar Pucang, sejumlah pedagang tak memiliki stok gula. Seperti Ismail misalnya yang memilih mengosongkan stok karena gula curah sudah mahal ditingkat agen. Begitu juga gula kemasan yang biasa dibeli di supermarket pun selalu habis.

“Belinya aja Rp18 ribu belum jualnya. Dulu cuma Rp16 ribu,” ujar Ismail.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Devie Afrianto mengatakan, kenaikan harga dari Bapanas merupakan kebijakan untuk gula kemasan. Pihaknya telah menerima surat dari Bapanas tentang kenaikan harga gula sejak 5 April 2024 lalu. 

“Ada surat Bapanas tentang relaksasi harga sejak lima April,” ujar Devie.

Devie menyebut, kenaikan harga gula hanya untuk kemasan, sementara curah tidak terdampak. Sesuai dengan Siskaperbapo harga gula curah berada di angka Rp16.500 per kilogram. 

“(Relaksasi kenaikan harga hanya untuk) gula kemasan. Yang Rp16.500 itu harga rata-rata di pasar yang kemungkinan gula curah. Siskaperbapo kan sumber datanya dari survei di pasar,” pungkas dia.

Baca Juga: Gak Sudi Tol Tengah, Pemkot Surabaya Sodorkan SERR ke Pemerintah Pusat

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya