Layanan Premium di Tengah Pandemik COVID-19

SPIL Prime wujudkan kepastian 

Surabaya, IDN Times – Pandemik COVID-19 menggempur semua sektor di seluruh penjuru dunia. Nah, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling terdampak akibat penyebaran virus corona SARS CoV-2 ini. Mulai dari sektor kesehatan, pendidikan hingga ekonomi sempat ‘babak belur’. Namun perlahan tapi pasti, pemerintah bersama masyarakat saling bergotong royong untuk bangkit dari keterpurukan.

Bangkitnya Indonesia dari keterpurukan tersebut, ditandai dengan kasus COVID-19 yang melandai dan ekonomi yang mulai bergeliat. Seperti halnya arus distribusi logistik yang semakin hari terus meningkat. Tapi sayangnya, kontainer-kontainer untuk muatan logistik saat ini masih belum maksimal. Hal tersebut diakui oleh perusahaan ekspedisi di Surabaya, PT Korman Wahana Transindo.

Kendati begitu, PT Korman Wahana Transindo rupanya tidak bingung dengan kelangkaan kontainer. Sebab, mereka mendapatkan solusi dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL). Perusahaan pelayaran peti kemas itu meluncurkan layanan premium bernama SPIL Prime pada Juli 2021 lalu. Layanan ini diorbitkan guna memberikan kepastian ruang kontainer bagi para konsumennya.

"Kami sangat terbantu dengan adanya SPIL Prime, semua pengiriman berjalan lancar sekali pun ada kasus corona yang sedang tinggi-tingginya pada Juni-Juli lalu," ujar Sales Manager PT Korman Wahana Transindo, Vivi Lestari saat ditelepon, Selasa (16/11/2021) sore.

PT Korman Wahana Transindo sendiri sebenarnya tidak terdampak parah dengan pandemik COVID-19. Sebab, selama ini permintaan pengiriman logistik tetap banyak. Vivi menyebut, PT Korman biasanya mengirimkan logistik berupa material, sembako hingga makanan ringan. "Kita kalau pengiriman lewat SPIL gunakan jalur Surabaya-Makassar, Surabaya-Medan dan Surabaya-Balikpapan," kata dia.

Nah, selama pengiriman via SPIL Prime, barang-barang logistik itu selalu sampai tujuan sesuai dengan estimasi waktu yang disepakati. "Tapi, layanan SPIL Prime ini ada biaya tambahan sekitar Rp500 ribu. Bagi kami ya tidak masalah. Karena barang biasanya memang mintanya segera dikirim. Kita infokan ke customer kalau ada biaya tambahan untuk kepastian pengiriman dengan kondisi seperti ini (space kontainer tidak pasti), kalau customer oke, kita tidak ada masalah," Vivi menjelaskan.

Ada jaminan dan garansi

Layanan Premium di Tengah Pandemik COVID-19Kondisi kontainer logistik di PT SPIL. Dok. PT SPIL

Marketing Manager PT SPIL, Joshua Jimmy Kai pun mengonfirmasi bahwa benar ada biaya tambahan untuk menikmati layanan SPIL Prime. Yakni mulai dari Rp500 ribu – Rp2 juta, menyesuaikan rute pengiriman. “Dengan layanan SPIL Prime ini, customer membayar sedikit lebih tetapi mereka mendapatkan jaminan,” kata dia saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).

Jaminan yang dimaksud Joshua, berupa kepastian mendapatkan kontainer sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Kemudian diprioritaskan dalam pelayanan di depo, serta jaminan mendapatkan space kapal. “Customer juga dapat perlindungan asuransi,” ucapnya. "Jadi kalau orang memiliki kontrak SPIL Prime, itu (pelayanan) yang mereka terima," dia melanjutkan.

Jika layanan-layanan tersebut tidak didapatkan pelanggan ketika sudah kontrak SPIL Prime, sambung Joshua, maka garansi sesuai kontrak akan berlaku. Dia menyampaikan, salah satu garansi yaitu money back atau uang dikembalikan. “Misal ada kegagalan dari pihak kami, tidak bisa melakukan apa yang dijanjikan, itu akan ada money back garansi,” tegas dia.

Nah, untuk mendapatkan layanan SPIL Prime ini sangat mudah. Pelanggan cukup mengajukan kontrak ke PT SPIL. Akan tetapi, Joshua mengingatkan untuk mendapatkannya tetap ada batasan yang telah ditetapkan oleh perusahaaanya. Batasan ini diterapkan, lantaran antusias pelanggan untuk menikmati layanan SPIL Prime selama empat bulan ini cukup membludak.

"Antusiasnya bagus banget, karena timingnya (waktunya) tepat. Orang-orang sekarang butuh kepastian, mereka ke pelayanan lain juga tidak dapat kontainer. Makanya dengan jaminan seperti ini mereka senang karena bisa dapat kepastian," kata dia.

Layanan SPIL Prime ini, sambung Joshua, juga terintegrasi dengan platform digital milik PT SPIL bernama MySPIL. Platform yang sudah ada sejak 2017 ini bisa diunduh melalui Play Store. Ketika IDN Times mengecek langsung, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 ribu kali. Ratingnya mencapai 4,8 dari batas maksimal 5. Nah, khusus SPIL Prime, saat ini telah dinikmati ribuan pelanggan. "Per hari ini sudah ada 2.000 (penikmat SPIL Prime)," kata Joshua.

Jadi solusi di tengah kelangkaan

Layanan Premium di Tengah Pandemik COVID-19Seorang pegawai sedang koordinasi di kawasan kontainer PT SPIL. Dok PT SPIL

Teroboson perusahaan pelayaran peti kemas dengan meluncurkan layanan premium di tengah pandemik COVID-19 diapresiasi oleh Pakar Logistik dan Manajemen Rantai Persediaan, Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Nyoman Pujawan. Sebab, diakuinya bahwa sekarang ini ada kelangkaan kontainer. Hal ini tak lepas dari situasi global.

"Kontainer itu langka, karena banyak di negara maju seperti Amerika, pembongkaranya tidak lancar. Jadi kontainer yang ada di sana, diam di situ," ungkap dia ketika dihubungi, Rabu (17/11/2021).

Sehingga, kata Nyoman, kalau Indonesia mau ekspor kekurangan kontainer kosong. Nah, itu berimbas ke distribusi logistik di tingkat domestik. Harga sewa kontainer pun mengalami peningkatan. Akhirnya, para pemilik barang kesulitan mendapatkan kontainer. "Jadi di global banyak masalah sekarang, tarif angkutan naik luar biasa, kapal-kapal banyak mengalihkan jalur, tertahan lama di pelabuhan," katanya.

Tertahannya kapal di pelabuhan ini merupakan dampak dari pandemik COVID-19. Banyak pelabuhan yang mengurangi kapasitas pekerjanya untuk bisa menciptakan suasana kerja aman dari penyebaran virus corona dengan cara jaga jarak. “Itu membuat proses di pelabuhan jadi lambat, kontainer numpuk, kontainer antrenya panjang, tarif juga naik. Domestik kena imbas itu,” jelasnya.

Imbas di domestik inilah yang dicarikan solusi oleh PT SPIL melalui SPIL Prime. Nyoman menilai, sah-sah saja penyedia jasa menyediakan pilihan berupa layanan premium itu. mengingat permintaan terus naik untuk saat ini. “Jadi ketika supply terbatas, demand tinggi, akhirnya penyedia jasa bisa menyediakan pilihan. Siapa yang mau bayar lebih akan diberi prioritas,” katanya.

Namun, lanjut Nyoman, masalah kelangkaan kontainer ini tidak cukup diselesaikan dengan pelayanan premium saja. Pemerintah maupun pelaku usaha di lapangan harus berkolaborasi. Seperti menyediakan informasi yang lebih transparan. “Misal, kapal ada di mana, kapasitasnya berapa, kontainer ada di mana, isinya berapa. Kalau informasi itu bisa tersatukan, ada konektivitas itu lebih mudah tahunya,” dia memaparkan.

"Itu yang dibutuhkan sebuah platform secara terintegrasi. Pemerintah bisa masuk situ atau perusahaan swasta juga bisa membentuk sistem informasi yang terintegrasi. Sehingga semua orang bisa melihat data yang sama," pungkasnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian di Jatim, Bisa Dinikmati Warga Malang Raya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya