8 Reaksi Tubuh yang Akan Kamu Rasakan Saat Pertama Kali Naik Pesawat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertama kali mencoba hal baru pasti menegangkan, salah satunya naik pesawat. Wajar saja jika kamu merasa ngeri harus terbang di atas ketinggian selama beberapa jam.
Buat kamu yang pertama kali naik pesawat, kamu harus bersiap dengan reaksi tubuh yang akan kamu alami selama di pesawat. Dilansir dari Telegraph, berikut di antaranya.
1. Kekurangan oksigen yang membuatmu merasa lelah dan pusing
Kabin pesawat memiliki tekanan hingga 75 persen daripada tekanan atmosfer normal. Kadar oksigen yang lebih rendah ini bisa membuatmu mengalami hipoksia, yaitu perasaan lelah dan pusing. Jika dampaknya parah, segera hubungi kru kabin, ya.
2. Kehilangan kemampuan untuk merasakan
Sepertiga dari indra perasamu akan mati rasa di ketinggian. Jadi, kamu jangan merasa panik jika ini terjadi padamu, ya.
3. Kehilangan kemampuan untuk mendengar
Lingkungan kering dan tekanan udara kabin juga bisa memengaruhi telinga, sinus, dan indra perasa. Selain itu, makananmu pun akan terasa hambar karena lingkungan kering dan tekanan udara di kabin menyedot rasa makanan.
4. Selera makanmu akan berkurang
Ternyata, suhu dingin, penerangan kabin berwarna abu-abu, dan tingkat stres di ketinggian juga bisa mengurangi selera makanmu. Jadi , jangan salahkan makanannya. Kadang, itu karena selera makanmu saja yang berkurang. Biasanya, maskapai penerbangan akan mengakalinya dengan memberikan makanan yang lebih gurih atau umami.
Baca Juga: Bukan Bermasalah, Pahami 5 Kebiasaan "Aneh" Pesawat Saat Mendarat Ini
5. Tubuh perlahan-lahan mengalami dehidrasi
Tubuhmu ternyata bisa lekas kekurangan cairan, hingga 1,5 liter setelah tiga jam melakukan penerbangan. Tingkat kelembapan serendah empat persen pun berpotensi membuat selaput lendir hidung, mulut, dan tenggorokan mengering.
6. Tekanan udara juga bisa membuatmu kembung
Itu karena penumpukan gas yang menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit. Kurangnya gerakan selama penerbangan pun membuat darahmu menumpuk di sekitar kaki. Hal tersebut berisiko membuatmu terkena trombosis vena dalam.
7. Kamu 100 kali lebih mungkin untuk terserang flu
Dilansir dari Compare Travel Insurance, saat ada seseorang bersin, kemungkinan kamu tertular akan semakin besar. Itu karena kondisi kabin yang tertutup dan sempit. Kamu pun harus di sana selama berjam-jam.
8. Risiko terkontaminasi bakteri lebih besar
Dilansir dari penelitian yang dilakukan di Auburn University, Alabama pada 2014, bakteri penyebab penyakit bisa bertahan selama satu minggu di kabin pesawat, mulai dari kantong kursi, meja, penutup jendela, dan sandaran tangan. Adapun bakteri-bakteri yang rentan menyerang, seperti Staphylococcus aureus (MRSA) penyebab infeksi, penyakit kulit, pneumonia, dan sepsis yang bisa bertahan selama 168 jam. Lalu, ada Escherichia coli (E. coli) penyebab infeksi saluran kemih, sakit pernapasan, dan diare yang bisa bertahan selama 96 jam.
Itu tadi reaksi yang akan terjadi saat kamu naik pesawat terbang. Namun, pihak maskapai penerbangan akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan risiko tersebut sehingga tak akan berpengaruh padamu. Untuk itu, jangan khawatir, ya!
Baca Juga: Kenapa Pesawat Bisa Hilang Kontak Tiba-tiba? Ini Penjelasan Sainsnya