Malang, IDN Times - Widodo Cahyono Putro sang mesiah Arema FC dipastikan akan hengkang dari Singo Edan. Kepastian ini setelah ia mengucapkan selamat tinggal pada Johan Ahmad Farisi dan kawan-kawan kemarin. Sehingga dipastikan akan ada pelatih baru uang menukangi Arema FC pada Liga 1 Musim 2024/2025.
Saat ini, beredar rumor kalau Arema FC tengah memburu sosok pelatih asing. Namun, siapa sosok pelatih tersebut masih dirahasiakan.
General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan jika mereka saat ini tengah melakukan negosiasi dengan 3 sosok pelatih asing. Negosiasi memang berjalan cukup alot karena ketiganya memiliki kualitas yang mumpuni.
"Tapi pembicaraan sudah mengerucut pada satu sosok. Yang pasti kami ingin pelatih baru ini harus memiliki karakter yang sama dengan tim, kemudian juga memiliki visi-misi yang sama seperti kami," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (7/6/2024).
Meskipun demikian, pria berkacamata ini tidak mau membongkar siapa saja pelatih asing yang mereka incar. Menurutnya sosok tersebut akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Yusrinal mengatakan jika alasan Singo Edan memilih pelatih asing musim depan karena Arema banyak membuat prestasi jika dilatih oleh pelatih asing. Aremania juga cenderung lebih percaya jika tim kebanggaannya ini dilatih oleh pelatih asing.
Beberapa nama yang pernah membawa prestasi bagi Arema FC seperti Robert Renee Aleber, Miroslav Janu, hingga Milomir Seslija terbukti menjadikan tim ini beprestasi.
"Kedatangan pelatih asing juga akan membuat kepercayaan diri pemain meningkat. Semoga musim ini kita lebih beprestasi," jelasnya.
Nama Milomir Seslija menguat disebut sebagai calin pelatih baru Arema FC. Pasalnya ia disebut tidak memperpanjang masa baktinya di Persis Solo. Namun, rumor ia mendekat ke Arema FC langsung dibantah pelatih asal Bosnia-Herzegowina ini. Ia mengatakan belum ada komunikasi dengan Manajemen Arema FC.
Meskipun demikian, Milomir mengatakan terbuka dengan setiap tawaran dari klub-klub Liga 1. Meskipun mendapatkan banyak tawaran dari klub Arab Saudi hingga Maladewa, Milomir ingin tetap melatih di Indonesia karena jatuh cinta dengan negara ini.