Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wabah PMK Melahap Populasi Sapi di Dusun Pencol Ngawi

Sapi terakhir di dusun Pencol desa Sumursongo Kecamatan Gerih mati, dikuburkan. IDN Times/ Riyanto.

Ngawi, IDN Times – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Dusun Pencol, Desa Randusongo Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, memukul perekonomian para peternak. Dua ekor sapi milik Suparmin (59) mati mendadak dalam rentang waktu beberapa jam, hari ini, Jumat (3/1/2025). Ini menandai berakhirnya populasi sapi di dusun tersebut, yang sebelumnya mencapai ratusan ekor.

 

1. Sapi senilai Rp25 juta mati

Sapi terakhir di dusun Pencol desa Sumursongo Kecamatan Gerih mati, dikuburkan. IDN Times/ Riyanto.

Dua sapi milik Suparmin, yang masing-masing bernilai sekitar Rp25 juta, mati secara berurutan pada pukul 01.00 WIB dini hari dan pukul 04.00 WIB pagi. Bersama anaknya, Suparmin memilih menguburkan kedua sapi itu dalam satu lubang di belakang kandang. Setelah itu, ia membersihkan bekas kandang dengan cara membakar semua peralatan yang ada.

"Dua ekor mati secara berurutan hari ini. Satu jam 1 dini hari, dan satu lagi jam 4 pagi. Kalau dijual, harganya Rp25 juta. Sekarang, kandangnya sudah saya bersihkan dengan cara dibakar,” ujar Suparmin sedih.

2. PMK lebih ganas dari tahun lalu

Sapi terakhir di dusun Pencol desa Sumursongo Kecamatan Gerih mati, dikuburkan. IDN Times/ Riyanto.

Wabah PMK telah menyerang Dusun Pencol selama dua pekan terakhir. Akibatnya, seluruh sapi milik warga habis, mulai dari dijual paksa dengan harga murah maupun mati akibat infeksi. Yusuf Budi Prasetyo, anak Suparmin, mengungkapkan bahwa wabah kali ini jauh lebih ganas dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.

"Ini wabah PMK yang paling parah. Hari ini dua ekor sapi terakhir di kampung ini juga mati. Sebagian warga sudah menjual sapinya, sebagian lagi mati seperti sapi milik bapak saya,” kata Yusuf.

Kepala desa setempat Edi Susilo, turut mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya tindakan dari pihak terkait. “Parah sekali. Pemerintah dan dinas terkait tidak bisa berbuat apa-apa. Semua ternak warga habis. Sebagian dijual paksa, lainnya mati, seperti yang terjadi pagi tadi,” ucap Edi.

3. Total 54 mati, 582 sakit

Sapi terakhir di dusun Pencol desa Sumursongo Kecamatan Gerih mati, dikuburkan. IDN Times/ Riyanto.

Di tengah merebaknya wabah ini, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi mengaku tak mampu berbuat banyak. Kondisi diperparah dengan habisnya vaksin PMK, yang sudah kadaluwarsa sejak Oktober 2024. Hingga kini, tercatat 582 ekor sapi di Kabupaten Ngawi terinfeksi PMK, dengan 54 di antaranya mati.

Para peternak berharap ada langkah konkret untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memulihkan perekonomian mereka. Saat ini para pemilik sapi sakit di desa lain yang masih tersisa meminta obat obatan untuk menyelamatkan ternaknya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us