Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Video Kekerasan Anak, Pelaku Ternyata Dendam Putranya Dicabuli

Ilustrasi kekerasan anak. Pixabay.com

Surabaya, IDN Times - Sebuah video yang menampakkan adegan pemukulan anak oleh lelaki dewasa menjadi perbincangan hangat warganet Surabaya. Setelah diusut polisi, ternyata pelaku melakukan pemukulan tersebut lantaran dendam sang anak dicabuli.

 

1. Kasus dilaporkan ke polisi sejak Selasa

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

 

Informasi ini disampaikan oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni. Ruth menangani kasus penganiayaan yang dialami sang anak dalam video. Orangtua korban melakukan pelaporan kepada Ruth atas penganiayaan yang dilakukan oleh lelaki dalam video viral itu.

"Laporannya sejak Selasa kemarin. Saat ini proses penyelidikan," ujar Ruth ketika dihubungi IDN Times, Sabtu (12/10).

2. Dipukuli karena diduga lakukan pencabulan

Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni. IDN Times/Fitria Madia

 

Di tengah proses penyelidikan, Ruth menemukan fakta bahwa sang anak dipukuli lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap anak pelaku penganiayaan. Pria berambut panjang itu pun marah dan menghajar si anak lelaki ketika mengetahui anaknya dipaksa melakukan tindakan asusila.

"Anaknya pelaku aniaya lapor ke bapaknya kalau disuruh melakukan oral seks oleh si korban aniaya. Sehingga bapaknya marah," jelas Ruth.

3. Korban dilaporkan ke Polda Jatim atas kasus pencabulan

Ilustrasi kriminal (IDN Times/Arief Rahmat)

 

Bahkan, sebelum video tersebut menjadi viral akhir-akhir ini, si korban penganiayaan sudah dilaporkan ke Polda Jatim oleh pelaku penganyiayaan atas kasus pencabulan anak-anak. Saat ini, Ruth tengah mengumpulkan informasi-informasi lain yang konperhensif terhadap kasus tersebut.

"Jadi ini kontra lapor dengan Polda Jatim," imbuhnya.

4. Kekerasan terhadap anak tetap tidak dibenarkan

Ilustrasi kekerasan anak. Pixabay.com

 

Namun Ruth menekankan, apa pun alasan di balik penganiayaan tersebut, kekerasan tetap tidak dibenarkan apalagi dilakukan terhadap anak-anak. Oleh sebab itu, kasus penganiayaan yang dialami korban masih terus dilanjutkan.

"Itu kan sudah tahu kalau anak-anak kondisi fisiknya lebih lemah dari orang dewasa. Kenapa malah dipukuli? Tetap saja tidak bisa dibenarkan," tutur Ruth.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us