Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Tiket Ganda Tumpak Sewu, Begini Duduk Perkaranya

Keindahan air terjun Tumpak Sewu. Foto: Dhafintya Noorca

Malang, IDN Times - Media sosial dihebohkan oleh netizen yang harus membayar 2 tiket untuk masuk ke kawasan air terjun Tumpak Sewu. Kejadian ini menjadi viral setelah diposting akun Instagram @alam_indonesia yang telah ditonton sebanyak 118 ribu kali, mendapatkan 2.430 like, 1.082 like, dan 369 kali dibagikan.

1. Ternyata ada 2 destinasi wisata di Tumpak Sewu, yaitu Panorama Tumpak Sewu dan Coban Sewu

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto menjelaskan jika Tumpak Sewu berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Di Kabupaten Malang, lokasi ini terdaftar sebagai Coban Sewu yang meliputi kawasan bawah air terjun. Sementara di Kabupaten Lumajang, kawasan ini terdaftar sebagai Panorama Tumpak Sewu yang meliputi perbukitan di atas air terjun.

"Secara administratif, Sungai Glidik yang merupakan perbatasan antara Malang dan Lumajang, dan Coban Sewu ini ada di sebelah kiri yang merupakan wilayah Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (18/12/2024).

Purwoto mengatakan jika Coban Sewu ini bisa diakses dari Malang dan Lumajang, sehingga 2 wilayah ini mengambil keuntungan dari keberadaan Coban Sewu. Akses pertama melalui Desa Sidorenggo, sementara akses lainnya melalui Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Dan BUMDes Sidomulyo sudah lama membuat akses menuju Panorama Tumpak Sewu dan Coban Sewu, serta mematok tiket untuk masuk ke sana.

2. Tanah di Coban Sewu ternyata adalah milik perorangan

Salah satu aliran air di air terjun Tumpak Sewu. Foto: Dhafintya Noorca

Sementara di Kabupaten Malang, Purwoto mengatakan jika tanah yang menjadi lokasi Coban Sewu adalah milik pribadi atas nama Rochim. Sehingga yang bisa mengelola Coban Sewu itu hanya Rochim seorang. Dan akses menuju Coban Sewu hanya bisa lewat tanah milik Rochim saja dan ijin kelola sudah dikeluarkan oleh DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu).

"Sehingga yang selama ini terjadi, wisatawan lewat Lumajang kalau hanya ke Panorama Tumpak Sewu saja hanya perlu bayar 1 tiket saja. Tapi ketika turun ke Coban Sewu masuk wilayah Kabupaten Malang, oleh Pak Rochim dikenakan tiket Rp30 ribu untuk lokal dan Rp50 ribu untuk mancanegara," bebernya.

"Sebenarnya Pak Rochim juga membuat akses masuk sendiri di belakang rumahnya. Tapi memang akses yang dibuat lebih curam banget, tapi orang yang masuk lewat Kabupaten Malang cukup bayar ke Pak Rochim itu saja. Sementara yang dari Lumajang harus kena 2 tiket, karena tiket ke Panorama Tumpak Sewu sendiri dan tiket Coban Sewu sendiri," sambungnya.

3. Coban Sewu kalah branding dibandingkan Panorama Tumpak Sewu

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Purwoto mengakui jika Coban Sewu memang kalah tenar dibandingkan Panorama Tumpak Sewu. Sehingga masyarakat tidak banyak yang tahu kalau ada akses masuk ke Coban Sewu melalui Kabupaten Malang. Oleh karena itu, ia berharap kini masyarakat bisa mengerti jika Coban Sewu dan Tumpak Sewu adalah 2 destinasi wisata berbeda sehingga ada tarif tiket masing-masing.

"Sebenarnya kita kalah branding saja dari Tumpak Sewu, karena mereka dari awal sudah dibaca up sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena dari Panorama Tumpak Sewu memang bagus kelihatan sampai Gunung Semeru. Sementara dari tanahnya Pak Rochim gak keliatan Gunung Semeru dan cuma air terjun saja," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us