Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Video Surat Suara Dicoblos, Ketua KPU Akui Tidak Mudah Kurangi Hoaks

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap aparat penegak hukum dapat segera memproses laporan KPU Sumatera Utara (Sumut) dan KPU Medan atas kasus penyebar video hoaks soal surat suara 01 sudah dicoblos.

“Sekarang sudah dilaporkan, mudah-mudahan penegak hukum bisa segera memproses itu,” kata Arief saat wawancara khusus bersama IDN Times, di Kantor KPU, Jakarta, Senin (4/3).

1. Ketua KPU akui kesulitan menekan hoaks

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski kini banyak pihak menyatakan perang terhadap hoaks, namun Arief mengatakan mengurangi hoaks tidaklah mudah.

“Karena ada saja orang yang berniat buruk terhadap KPU menyebarkan hoaks,” tuturnya.

2. KPU tidak mau terlalu terpengaruh hoaks

IDN Times/Sukma Shakti

Arief sendiri menyatakan KPU tidak mau terlalu terpengaruh dengan hoaks dan memilih fokus dengan pelaksanaan Pemilu 2019 ini.

“Kita memandang hoaks tidak terlalu berpengaruh besar. Kami tidak akan memperbesar, masalahnya supaya kita konsen dengan pekerjaan kita,” jelas Arief.

3. Tidak tinggal diam jika hoaks merugikan KPU dan sudah menyebar luas

Istimewa/JaDi Sumut

Meski demikian, Arief juga menyatakan KPU tidak akan tinggal diam jika hoaks tersebut sudah menyebar luas.

“KPU akan melaporkan ke penegak hukum. Selain kami sudah melaporkan beberapa, KPU Sumut kami perintahkan karena itu kejadian di sana, laporkan,” tegasnya.

4. Hoaks berasal dari anak muda

Istimewa

Hoaks video soal surat suara 01 sudah dicoblos pertama kali diketahui pada Sabtu (2/3) malam. Video itu diunggah oleh akun Facebook bernama Muhamad Adrian. Dalam postingannya, Adrian menambahi keterangan yang bernada provokatif.

"Memang keparat kau KPU di Sumatera Utara, surat suara sudah tercoblos 01 semua," ujar Adrian dalam unggahannya.

Tidak hanya Adrian, video yang sama juga diunggah oleh akun Facebook Kusmana. Dia menyebutkan video itu menggambarkan kericuhan yang terjadi di KPU Kota Medan. Padahal video tersebut adalah kericuhan yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara pada Pilkada serentak beberapa waktu lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Edwin Fajerial
EditorEdwin Fajerial
Follow Us